Belajar 14 Hari Bisa Kok Jadi Pilot .......
Selasa, 30 Juli 2019, 12:52 WIBBisnisnews.id-Mau belajar terbang....? Jadi pilot ....? Gampang, dalam Waktu 14 hari sudah bisa menerbangkan si burung besi dengan biaya pendidikan 350 juta rupiah saja. Kalau lulus, langsung mendapatkan lisensi dari FAA., diakui seluruh dunia
Bersama siswanya dengan latar belang pesawat latih. Di lembaga ini, seorang siswa dilatih berani berkata jujur dan bukan atas dasar keinginan instruktur atau senior. Siswa wajib punya sikap.
Nampak terlihat mudah, seperti kursur stir mobil yang banyak kita temui di sejumlah kota. Namun dalam penerbangan, ada banyak tahapan yang harus dilalui. Selain punya modal untuk biaya pendidikan, kemampuan berbahasa (inggris aktif) juga keberanian dan kemauan kuat untuk menjadi seorang pilot.
Program dengan waktu belajar penuh 14 hari itu, adalah khusus bagi privat pilot. Artinya, kalau mau menuju ke pilot komersil ikuti pendidikan lanjutan dengan tahapan yang tentunya tidak mudah.
Di Indonesia, program pendidikan pilot singkat, seperti halnya kursus mengemudi mobil memang belum populer, tapi dibanyak negara, terutama negara-negara maju, program vokasi khusus penerbangan yang dilakukan perorangan untuk kepentingan pribadi atau komersial, sudah biasa.
Latar belakang nyapun beragam. Mulai dari pelaku usaha, tenaga profesional seperti dokter atau profesi lain banyak yang ikut program pendidikan pilot.
Mereka yang ikut program pendidikan pilot seperti ini, adalah orang-orang yang memang berlatarbelakang ekonomi di atas rata-rata. Hal ini juga terlihat dari negara asal mereka, yaitu Singapura, Australia, Amerika, seperti disampaikan Capt. Gema Goeyardi MM, CFI, CFII, MEII, IGI, CAT, CFTe, MFTA, CWM, CSA, CTA.
Melihat rentetan titel akademis di belakang namanya, tentu ini bukan semabarangan, Capt. Gema Goeyardi sesuai kartu nama yang saya terima darinya tertulis Citation V Jet Pilot & Chief Flight Instructor, pendiri 14DAYPILOT Flight Academy, adalah sebuah Flight Training Provider atau sekolah pilot yang berbasis di Van Nuys, California.
Dalam bincang-bincang santai, pada Senin (29/7/2019) saya baru tahu, kalau lembaga pendidikan pilot di Amerika Serikat itu ( 14DAYPILOT Flight Academy), termasuk satu – satunya Approved Transport Security Administation (TSA) Provider di Asia dan FAA Approved Safety Training Provider.
Capt. Gema Goeyardi adalahwarga negara Indonesia yang sukses mendirikan sekolah pilit di negeri Paman Sam. Siswanta juga berasal dari berbagai negara dengan katar belakang yang beragam.
"Pilot sama seperti profesi lainya dan pilot bukan profesi paling hebat, seperti umumnyabcara pandang orang Indonesia, karena kalau mau diukur profesi paling hebat, dokter lebih hebat. Artinya disini yang saya maksud, adalah semua sama cuma proses pendidikan yang membedakan," kata Gema.
Lalu bagaimana dengan Indonesia, dimana saat ini industri penerbangan tumbuh sangat pesat dalam 19 tahun terakhir ini (2000 -2019). Bahkan dakam kutun waktu empat tahun terakhir infrastruktur transportasi, terutama angkutan udara melesat tinggi, pemerintah membangun bangak bandara, sejumlah bandara perintis pada pelosik-pelosok pedalaman dan terluar fihidupkan dan dikembangkan.
Belum lagi sejumlah bandar udara baru dibangun pada banyak kota provinsi di Indonesia yang mampu didarati pesawat besar (wide body). Pengembangan dan pembangunan bandara itu diikuti dengan hadirnya pesawat baru untuk memenuhi kebutuhan penumpang domestik.
Dengan latar belakang melesatnya industri penerbangan, tentu, pendidikan semacam avokasi atau
privat pilot seperti yang dikelola Capt.Gema Goeyardi di Amerika Serikat bakal banyak peminatnya.
Kendati belum ada jawaban pasti karena kebijakannya tiap-tiap negara berbeda. Yang pasti selain didominasi warga negara asing, seperti Sungapura, warga negara Indonesia juga ada yang belajar di 14DAYPILOT Flight Academy.
14DAYPILOT Flight Academy mempunyai program akselerasi, dimana setiap murid yang mengikuti program ini mempunyai instruktur senior yang hanya fokus pada satu murid selama masa pelatihan.
Bukan seperti pelatihan pilot lainnya, setiap murid di 14DAYPILOT Flight Academy berlatih dengan pesawat masing–masing. Jadi bukan satu pesawat untuk bersama–sama, tapi satu siswa satu pesawat.
Belajar menjadi pilot tanpa batasan usia, asal sehat jasmani.dan rohani, memilii kecakapan, terutama bahasa, serta emampuan financial. Sebab, untuk mendapatkan pendidikan pilot seperti layaknya pilot komersial, hingga mengantongi aproval FAA, seorang siswa harus meniapkan sekitar satu miliar rupiah.
"Sekitar satu miliar, biaya yang harus dikeluarkan, pada setiap siswa yang belajar disekolah penebang," kata Gema.
Dalam bincang-bincang santai, Gema yang didampingi beberapa orang siswanya asal Indonesia bercerita, 14DAYPILOT Flight Academy satu–satunya yang mampu membuat anda menjadi pilot hanya dengan 110 hari dengan program akselerasinya dan mampu membuktikan kepada dunia bahwa menjadi pilot tidak butuh waktu lama.
Untuk akomodasi training yang sangat dedikasi ini 14DAYPILOT Flight Academy telah menyediakan 10 pesawat terbag antar multi engine dan single engine. Khusus hanya untuk masing-masing murid untuk berlatih.
Setiap hari murid diharuskan terbang minimal 2-3 kali sehari untuk mencapai kelulusan murid. Bukan hanya untuk pesawat, bahkan instruktur pun akan standby seharian hanya untuk satu murid dengan tujuan membantu murid mencapai target kelulusan jam terbang.
Dengan lima instruktur dedikasi untuk masing-masing murid, murid tidak akan mengalami masalah instruktur tidak ada waktu atau kekurangan pelajaran dengan instruktur. Setiap rintangan yang dihadapi oleh murid pasti akan ada dampingan oleh sang instruktur.
Selama masa pelatihan akselerasi, murid dibebaskan terbang tiga sampai lina jam setiap hari, senin sampai minggu kecuali ada alasan medis. Instruktur selalu siap memandu selama masa pelatihan sampai enam jam.
Program akselerasi ini juga mempunyai syllabus yang fleksibel, dimana di setiap ada kendala seperti cuaca buruk, instruktur akan langsung pindah ke pelatihan yang lainnya dibandingkan harus membatalkan latihan. (Syamsuri S Ari)