Penumpang Garuda Meninggal Dunia, Berikut Penjelasannya
Rabu, 08 Februari 2017, 19:18 WIBBisnisnewa.id - Seorang penumpang
Garuda Indonesia, GA-611 bernama Djafar Afghani berusia 41, akhirnya meninggal dunia setelah sempat pinsan di dalam pesawat pada penerbangan Makassar ke Jakarta Rabu (8/2/2017)
VP Corporate Communications Garuda Indonesia Benny S Butarbutar membenarkan adanya perisiwa tersebut. Penumpang yang duduk dikursi kelas ekonomi 22K tersebut, pinsan 20 menit sebelum pesawat memdarat
Dijelaskan, penerbangan GA-611 yang berangkat dari Makassar pukul 06.20 WITA dan mendarat di Jakarta pada pukul 07.45 WIB. Para awak pesawat semoay memberikan pertolongan pertama kepada Djafar Afghani dan pilot sempat mengumumkan kepada seluruh penumpang di penerbangan GA 611 jika terdapat penumpang yang berprofesi sebagai dokter.
Setelah pengumuman tersebut kemudian salah seorang penumpang yang duduk di kursi 08A kelas bisnis yang berprofesi dokter melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kondisi penumpang tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan, dirasa perlu adanya penanganan lebih lanjut (medical assistance) untuk pax yang bersangkutan.
Awak pesawat kemudian segera berkoordinasi dengan tim ground handling Bandara Soekarno-Hatta CGK untuk pengadaan ambulance dan menyiapkannya di sisi parkir pesawat untuk membawa penumpang ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta.
Segera setelah pesawat mendarat, penumpang dibawa ke ambulance dengan menggunakan fasilitas ambulift, dengan didampingi salah seorang rekan penumpang yang berada di penerbangan yang sama, dan pendampingan dari tim ground handling Garuda dan Bandara Soetta. Dengan ambulance, penumpang langsung menuju ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta.
Setibanya di Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta, penumpang segera mendapatkan pemeriksaan, dan tidak lama kemudian dokter yang melakukan pemeriksaan menyatakan yang bebrsangkutan meninggal dengan diagnosa serangan jantung.
" Garuda Indonesia telah melakukan prosedur penanganan penumpang yang sakit sesuai dengan prosedur yang ada," kata Benny.
Dijelaskan, manajemen selalu mengedepankan keselamatan penumpang selama melaksanakan penerbangan, khususnya jika diketemukan penumpang yang mengalami penyakit serius selama penerbangan. Pada kejadian di GA 611, Garuda Indonesia melakukan tindakan responsif berupa tatalaksanakan pertolongan pertama kepada penumpang hingga mekanisme persiapan medical assistance ketika pesawat mendarat.
Sementara itu Kabag Humas Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Agoes Soebagjo mengatakan, penanganan penumpang sakit dan pinsan dalam pesawat Garuda sudah sesuai prosedur.
" Yang dilakukan Garuda sudah sesuai prosedur," jelasnya (Syam S)