Penumpang Pesawat Diminta Ikuti Peraturan Keselamatan Penerbangan
Selasa, 12 Juni 2018, 20:24 WIBBisnisnews.id - Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengajak masyarakat pengguna jasa transportasi udara untuk mematuhi peraturan dan standar operasi penerbangan serta menuruti perintah-perintah personil penerbangan baik di darat seperti avsec maupun di udara seperti pramugari dan pilot yang berlisensi khusus dalam penerbangan.
Ajakan kepada penumpang itu disampaikan Dirjen Agus saat melakukan rampcheck dan monitoring angkutan Lebaran 2018 di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar Bali, Selasa (12/6/2018)
Mengingat jumlah pergerakan penumpang yang cukup tinggi, lanjutnya, maka dibutuhkan perhatian yang ekstra di bandara-bandara tersebut. Namun perhatian yang ekstra itu pun tidak akan cukup jika masyarakat tidak turut membantu melakukan pengawasan dan patuh mengikuti aturan yang berlaku.
Untuk itu Agus juga meminta para stakeholder penerbangan di Bali untuk menggandeng masyarakat baik itu dari Pemerintah Daerah maupun elemen masyarakat yang lain dalam hal menjaga keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan.
Turut menyertai pada kegiatan rampcheck dan monitoring tersebut adalah Kepala Otoritas Bandar Udara wilayah IV Bali, Herson, Kasubdit Bimbingan Usaha dan Tarif Jasa Angkutan Udara, Anung Bayumukti dan GM AP1 Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Yanus Suprayogi.
Menurut Agus, rampcheck tersebut dilakukan untuk memastikan kelancaran dan pelayanan yang baik bagi penumpang dari dan menuju Bali selama musim libur Lebaran Idul Fitri 2018.
“Rampcheck dan monitoring ke Bali ini adalah untuk menjalankan perintah dari Menteri Perhubungan dan dilakukan ke beberapa kota. Di antaranya Denpasar, Surabaya dan Jakarta dikarenakan pergerakan penumpangnya yang cukup tinggi selama libur mudik lebaran 2018 ini,“ tutur Agus.
Pada kegiatan di Bali ini, dilakukan rampcheck terhadap 6 pesawat dan inspeksi ke terminal bandara serta di tower ATC. Pemeriksaan tidak hanya pada pesawat dan terminal serta peralatan ATC namun juga pada personil yang mengoperasikannya seperti pilot, pramugari, aviation security, ATC dan sebagainya. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kesiapan fisik, mental dan lisensi yang dimiliki.
"Dari enam pesawat dan kru yang diperiksa, tidak ada temuan besar. Hanya ada temuan kecil yang tidak berpengaruh pada minimum equipment list (MEL) sehingga pesawat masih dinyatakan layak terbang. Namun temuan kecil tersebut harus sudah dipenuhi dalam waktu 1 minggu ke depan," ujarnya.
Menurut Agus, Bandara Ngurah Rai ini mempunyai karakteristik tersendiri dibanding bandara lain dalam hal mudik lebaran.
"Bandara Bali ini adalah bandara tujuan untuk liburan, bukan untuk mudik. Oleh karena itu puncak pergerakannya bukan pada hari Sabtu-Minggu lalu seperti pada bandara lain. Namun pada satu-dua hari setelah Lebaran. Jadi setelah Lebaran, orang-orang baru pergi liburan ke Bali sehingga terjadilah puncak arus penumpang di sini," ujarnya lagi.
Terakhir, Agus berpesan pada segenap komponen penerbangan di Bali untuk tetap waspada dan menjaga keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan dalam level yang tinggi. Mengingat Bali termasuk menjadi sorotan dunia internasional. Namun Agus percaya dengan peran serta masyarakat di Bali yang guyup rukun akan turut membantu menjaga keselamatan keamanan dan pelayanan penerbangan, tidak hanya selama musim Lebaran namun juga di hari-hari yang lain. (Syam S)