Bisnisnews.id - Pejabat Mesir yang menyelidiki pembantaian jamaah di sebuah masjid di Sinai mengatakan bahwa pelaku serangan membawa bendera ISIS.

 

Sedikitnya 305 orang tewas dalam serangan tersebut, yang diluncurkan saat sholat Jum'at 24 November dan belum diklaim oleh kelompok manapun.

 

Jaksa Penuntut Umum Mesir mengatakan ada sekitar 30 penyerang di lokasi kejadian.

 

Presiden Abdul Fattah al-Sisi telah berjanji untuk menanggapi dengan kekuatan maksimal.

 

Militer Mesir mengatakan telah melakukan serangan udara dengan target teroris.

 

Pasukan keamanan Mesir telah bertahun-tahun memerangi pemberontakan Islam di semenanjung Sinai, dan militan yang berafiliasi dengan ISIS berada di balik sejumlah serangan mematikan.

 

Serangan Jumat 24 November di kota Bir al-Abed adalah bencana paling mematikan di negara ini.

 

Masjid Al-Rawda dibom dan kemudian puluhan orang bersenjata yang menunggu di luar, menembaki mereka yang mencoba melarikan diri. Beberapa penyerang mengenakan topeng dan seragam bergaya militer.

 

Para penyerang dilaporkan membakar kendaraan yang diparkir di sekitarnya untuk memblokir akses ke gedung tersebut, dan menembak ambulan yang membantu korban.

 

Dilaporkan BBC, tiga puluh anak termasuk di antara korban tewas dan lebih dari 100 orang terluka.

 

"Apa yang terjadi dalam perang melawan terorisme," kata Sisi dalam pidato di televisi setelah serangan tersebut terjadi.

 

"Angkatan bersenjata dan polisi akan membalas mereka, memulihkan keamanan dan stabilitas dengan kekuatan maksimal." (Marloft)