Perbaiki Ekosistem Terminal, Ditjen Hubdat Undang Masuk Investor
Rabu, 31 Juli 2019, 17:29 WIBBisnisnews.id -- Kementerian Perhubungan c.q. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mendorong kerja sama antara Pemerintah dengan sektor swasta, guna meningkatkan layanan dan fungsi infrastruktur transportasi darat di Indonesia. Berbagai upaya dlakukan untuk mendorong masuknya investasi swasta ke sektor perhubungan darat di Tanah Air.
"Investasi dalam proyek penyediaan dan penyelenggaraan infrastruktur transportasi darat dapat memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat," kata Dirjen Hubdat Budi Setiyadi dalam acara Investor Gathering di Jakarta, Rabu (31/7/2019).
Dengan mengusung tema "It’s Journey to Be Smart Terminal and Smart Road Infrastructure" Ditjen Hubdat berharap bisa menariknya masuk investor ke sektor transportasi darat di Tanah Air.
“Hal yang kami lakukan tidak semata-mata hanya untuk melakukan perbaikan pada sektor transportasi saja, tetapi yang saya ingin raih lebih dalam adalah persatuan dan kesatuan Indonesia," jelas Dirjen Budi.
Diharapkan, pihak swasta dapat bekerja sama dengan Pemerintah untuk memberikan peningkatan layanan kepada masyarakat terutama dalam sektor transportasi secara bersama-sama. "Kerja sama yang dilakukan adalah adalah kerja sama pemanfaatan (KSP), dan Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU),” ujar Dirjen Budi.
Dirjen Budi mencoba berfokus pada lima pilar yang sesuai dengan visi Presiden Republik Indonesia. Pilar yang pertama terkait dengan aspek infrastruktur. “Secara umum kami mempunyai beberapa terminal, tetapi dalam pengelolaannya banyak mengalami hambatan," papar Dirjen Budi.
Menurutnya, ke depan swasta tidak adanya pengelolaan terminal oleh pihak swasta dan aspek sumber daya manusia di dalam pengelolaan terminal menjadi kendala yang kami hadapi. Maka kami harapkan para calon investor dari pihak swasta dapat memahami program kami.
Pilar kedua terkait dengan aspek investasi, sehingga diharapkan ada calon investor yang bersedia memberi kontribusi untuk membantu meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Selanjutnya, pilar yang ketiga adalah reformasi birokrasi. Pilar keempat terkait dengan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) agar dapat memenuhi kapasitas dan mempunyai kemampuan yang lebih untuk melakukan pengelolaan.
“Pilar yang terakhir adalah penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ada keterbatasan anggaran pemerintah yg dikelola oleh Ditjen Hubdat, namun dengan keterbatasan itu kita harus tetap bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” terang Dirjen Budi.
Rubah Mind Set Manusia
Lebih lanjut, mantan Pati Polri itu mengakui bahwa pengelolaan terminal bukan hanya secara fisik namun juga ekosistem di dalamnya (terminal). "Kndisi infrastruktur dan suprastruktur terminal di Indonesia perlu diperbaiki dan ditingkatkan."
"Salah satunya adalah penerapan aturan lebih tegas agar bus harus masuk terminal. Yang tak kalah pentingnya juga perbaikan mindset pengelolaan terminal agar outputnya dapat terlihat seperti pengelolaan bandara yang sudah baik," urai Dirjen Budi.
Dirjen Hubdat menambahkan, “pihaknya sudah cukup banyak membangun terminal, jembatan timbang, dan juga dermaga, tetapi pemanfaatannya belum optimal. Apabila terminal dikelola oleh pihak swasta, diharapkan kita akan mampu melakukan pemeliharaan dengan lebih baik."
Selanjutnya, ketika sektor swasta masuk, di satu sisi pemerintah bisa mendapat anggaran, uang sewa dan sebagainya, dan di sisi lain masyarakat mendapat fasilitas dan pelayanan yang lebih baik.(helmi)