Permalukan Pemerintah, Jerman Pasang Jam Utang
Jumat, 05 Januari 2018, 23:43 WIBBisnisnews.id - Jam utang di Jerman yang dipasang untuk mempermalukan pemerintah terkait disiplin fiskal, mulai berjalan mundur untuk pertama kalinya dalam sejarah 22 tahun sejak 1995.
Hal bersejarah ini dianggap mencerminkan perbaikan dalam keuangan publik negara tersebut.
Jam di Berlin itu sekarang menunjukkan pundi-pundi publik bergerak ke hitam dengan tarif 78 euro per detik.
Memang pada tingkat penurunan saat ini, dibutuhkan lebih dari 800 tahun untuk membawa total hutang sebesar 2 triliun dolar turun menjadi nol.
Namun Federasi Pembayar Pajak Jerman (BdSt), yang menyiapkan jam digital itu tetap memuji perputaran tersebut sebagai pertanda baik bagi ekonomi terbesar Eropa.
Presiden Federasi Reiner Holznagel mengatakan: "Baru-baru ini pemerintah mulai bertanggung jawab atas kebijakan menumpuk hutang ini."
"Kebijakan yang merugikan generasi masa depan, untungnya sekarang dihentikan."
Tingkat hutang sebenarnya telah turun sejak 2013 menjadi sekitar 23.827 euro per orang sekarang.
Tapi Holznagel mengatakan pengaruhnya hanya tercermin dalam anggaran nasional dan regional mulai tahun ini.
Dilansir dari pemberitaan AFP, BdSt mengatur jam itu di pintu masuk markas besar Berlin pada tahun 1995.
Faktanya, negara ini dalam beberapa tahun terakhir membukukan surplus anggaran yang mencapai miliaran.
Sumber keuntungan ini diperkirakan akan terus berlanjut selama 4 tahun ke depan senilai 30 miliar eueo menurut Peter Altmaier, menterian keuangan yang sekarang.
Ketika perundingan koalisi dengan Demokrat Sosial berjalan, para politisi melihat uang tunai sebagai kesempatan untuk kemewahan dalam bentuk pemotongan pajak, belanja lebih tinggi atau investasi publik.
Dengan hutang sebesar 68,1 persen dari PDB, Jerman adalah satu dari sedikit anggota UE yang mendekati batas 60 persen yang ditetapkan dalam Perjanjian Maastricht, bersama dengan Lithuania, Estonia, Luksemburg, Finlandia dan Belanda. (Marloft)