Pertamina Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pontren
Minggu, 27 Oktober 2019, 07:01 WIBBisnisNews.id -- Tidak hanya memberikan edukasi mengenai LPG di masyarakat, Pertamina MOR IV melalui program kemitraannya menggandeng 43 (Empat Puluh Tiga) calon mitra UKM di Lingkungan Pondok Pesantren (Pontren) di Boyolali untuk menjadi mitra binaan yang akan mendapat pinjaman modal usaha dengan total nilai Rp2,5 Miliar.
Pinjaman Modal Usaha yang rencananya akan disalurkan di akhir tahun ini nantinya akan diberikan bersama dengan bantuan Pelatihan Usaha dan Management dengan misi untuk meningkatkan kemampuan Usaha Kecil di Pontren agar menjadi tangguh dan mandiri sehingga dapat berkontribusi dalam menaikkan kesejahteraan kaum Nahdiyin di Pemkab Boyolali dan sekitarnya.
"Kami berharap dengan kerjasama ini kehidupan para santri, pengurus dan pihak lain yang terlibat akan semakin maju serta memiliki kemampuan yang lebih dalam bidang kemandirian dan pemberdayaan ekonomi," kata Iin Febrian, General Manager Pertamina MOR IV, kemarin.
Sebelumnya ada program instalasi ini, ke 55 Pondok Pesantren tersebut masih menggunakan LPG 3 Kg bersubsidi. Sebanyak total 646 tabung LPG 3 Kg telah ditukarkan oleh pihak pesantren dengan 322 tabung Brightgas 5,5 Kg. “Artinya program instalasi ini secara tidak langsung memberikan kontribusi dalam penghematan kuota LPG 3 KG di wilayah Kab Boyolali yaitu sebesar 13.500 Kg atau setara dengan 4.500 Tabung LPG 3 Kg setiap bulannya” ungkap Iin.
Iin juga menambahkan bahwa program ini secara bertahap akan dilakukan di pondok pesantren di Kota-kota lainnya seperti Klaten dan Solo. “Besar harapan kami seluruh pondok pesantren terutama yang mampu, dapat menggunakan LPG non subsidi sehingga kuota LPG subsidi dapat digunakan oleh mereka yang tidak mampu dan lebih berhak,” ujar Iin.
Ditemui di acara yang sama, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Abror, Hafid Amin mengungkapkan apresiasinya terhadap program yang diinisiasi oleh Pertamina ini. “Kami berterimakasih pada Pertamina atas edukasi dan atensinya terhadap pondok pesantren dan kami harapkan budaya penggunaan LPG non subsidi ini dapat menjadi teladan bagi pemimpin, pengurus dan para santri disini” tegas Iin.(helmi)