Pertamina Kemahalan Beli Blok Migas Rokan ?
Sabtu, 14 Maret 2020, 12:53 WIBBisnisNews.id -- Blok Rokan adalah migas milik Chevron akan berakhir masa kontrak pada tahun 2021. Namun, Pertamina sudah membayar untuk membeli blok migas ini pada tahun 2018 lalu dan lunas pada Januari tahun 2019.
"Blok migas Rokan dibeli oleh Pertamina dengan harga yang sangat mahal USD784 juta atau sekitar Rp11,3. Triliun. Cash keras di depan dan dibayar lunas, padahal barangnya baru akan diterima tahun 2021 mendatang. Tapi jumlah itu dinilai terlalu mahal," kata pengamat energi Salamuddin Daeng di Jakarta.
Mengapa Blok Rokan begitu mahal? Tidak ada penjelasan yang memadai, mengapa Pertamina membayar blok migas yang telah diekspoloitasi selama kurang lebih 100 tahun oleh perusahaan asing. "Apakah sesuai harga tersebut, apakah bukan akal akalan, apakah bukan mark up. Ini perlu ditelusuri lebih jauh," kata Daeng lagi.
Sementara, dalam periode 2018 terakhir tersebut Pertamina telah mencetak global Bond senilai 750 juta USD, dan semester satu 2019 global bond senilai 1,5 miliar dolar.
Sekarang harga minyak jatuh ke level terenddah, dimana perusahaan migas Indonesia, termasuk Pertamina tak mungkin mendapatkan untung dalam usaha hulu migas. Saat harga minyak dunia jatuh, eksplorasi dan eksploitasi migas biasanya justru ditunda karena tidak ekonomis lagi.
"Demikian juga Chevron. Investotor asal AS itu tentu tidak akan mau mengorbankan keuangan mereka untuk melanjutkan pengeboran produksi blok rokan, karena harga minyak jatuh," kata Daeng lagi.
Sehingga nanti setelah blok Rokan ini pindah ke Pertamina tahun 2021, menurut Daeng, maka bisa jadi Pertamina akan mewarisi blok yang mangkrak. Padahal sudah dibayar lunas oleh pertamina. Didanai dengan global bond pula.
Oleh karena itu, Daeng mengajak semua pihak menelisik siapa aktor dibalik pembelian Blok Rokan tersebut. Dan siapa pula yang mematok harga sampai Rp11.3 triliun. Ini uang rakyat cq. BUMN yang harus ada yang bertanggung jawab.(nda/helmi)