Pertemuan IMF, Ditjen Hubud Pastikan Pelayanan Bandara Bali Lancar
Rabu, 10 Oktober 2018, 13:20 WIBBisnisnews.id - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub memastikan seluruh kegiatan Annual Meetings (AM) International Monetary Fund (IMF) - World Bank Group (WBG) yang berlangsung di Bali 12 -14 Oktober 2018 berjalan lancar.
Forum ini adalah pertemuan terbesar bidang ekonomi, keuangan, dan pembangunan di tingkat global, yang mempertemukan pihak pemerintah (Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral) dengan pihak non pemerintah yang menguasai sektor keuangan dan ekonomi dunia. Meski pergelaran akbar ini baru akan dibuka pada 12-14 Oktober 2018, namun side event telah mulai diselenggarakan sejak Senin, 8 Oktober 2018.
Pertemuan yang digelar selama satu minggu ini diperkirakan dihadiri lebih dari 26 ribu orang yaitu para Kepala Negara, Menteri Keuangan, delegasi yang terdiri utusan Bank Sentral dari 189 negara, para pengusaha, media dan pendukung acara lainnya yang akan tiba melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Tercatat akan ada 24 flight VVIP (level kepala negara), 50 flight VIP (para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral) dan 36 flight charter yang dipakai oleh para pengusaha dan peserta lainnya. Dengan adanya VVIP movement, akan berdampak pada perubahan slot penerbangan reguler. Untuk itu Ditjen Hubud juga telah berkoordinasi dengan Airnav dan operator bandara untuk mengantisipasi pergeseran slot dimaksud.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara yang ditemui ketika mengecek langsung kelancaran pelayanan kedatangan dan keberangkatan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mengatakan bahwa untuk memantau kelancaran arus kedatangan dan keberangkatan pada delegasi, Ditjen Hubud dan PT. Angkasa Pura 1 beserta para pemangku kepentingan lainnya di Bandara telah membuat Posko Command Center yang berlokasi di Terminal Kedatangan Domestik.
Sejak tanggal 5 sampai dengan 8 Oktober 2018 tercatat total flight yang dilayani sebanyak 1.723 dengan total penumpang yang diangkut sebanyak 239.272 orang. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 12% dibanding periode yang sama tahun 2017. Begitu pula dengan jumlah penumpang yang dilayani, juga mengalami pertumbuhan sebesar 8%. Selama masa penyelenggaraan pertemuan IMF ini, Ditjen Hubud telah menyetujui penambahan flight ke Bali sebanyak 61 extra flight.
"Prediksi delegasi yang akan tiba melalui Bandara Ngurah Rai sebanyak 26 ribu terdiri dari 11 ribu delegasi internasional dan 15 ribu delegasi domestik, untuk itu operator bandara telah mengantisipasi dengan menambah kapasitas pelayanan. Peningkatan pelayanan tersebut antara lain: pengoperasian bandara selama 24 jam/hari, perluasan apron sehingga mampu menampung 47 parking stand yaitu 11 pesawat wide body dan 36 narrow body, penambahan checkin counter dari 96 unit menjadi 132 unit dan penambahan fasilitas gedung parkir hingga mampu menampung 1.011 unit kendaraan. Peningkatan kapasitas ini agar delegasi yang datang ke Bali dapat ditangani dengan baik," jelas Pramintohadi.
Untuk memberikan informasi kepada delegasi yang datang, pihak bandara dan panitia juga menyiapkan Information desk. Pramintohadi menginstruksikan kepada jajarannya untuk terus meningkatkan pelayanan yang terbaik kepada delegasi dan terus berkoordinasi dengan stakeholder agar selama perhelatan tahunan ini berlangsung mulai dari kedatangan sampai keberangkatan para delegasi ke negara masing-masing dapat berjalan dengan baik dan lancar dengan tetap mengacu pada standar keselamatan dan keamanan penerbangan sipil.
"Guna mendukung kelancaran kegiatan ini, kami telah mengintruksikan kepada jajaran Ditjen Hubud untuk terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan di Bandara dan kami pantau secara berkala perkembangannya. Bandara ini adalah pintu gerbang udara, karenanya harus mampu memberikan kesan pertama yang baik melalui pelayanan yang optimal, dan tetap mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan kepada penumpang," jelasnya. (Ismadi)