Pimpin Rakor Nataru 2020, Ini Tititk Rawan Yang Perlu Diantisipasi Bersama
Jumat, 06 Desember 2019, 05:14 WIBBisnisNews.id -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaksanakan Rapat Koodinasi Angkutan natal 2019 dan Tahun Baru (Nataru) 2020 dengan instansi terkait guna mendukung kelancaran arus lalu lintas baik darat, laut, udara, maupun kereta api, Kamis (5/12/2019) sore.
Rakor Nataru dipimpin langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang dilaksanakan di Kementerian Perhubungan, dan dihadiri seluruh pemangku kepentingan termasuk Asops Kapolri dan Asops Penglima TNI.
“Polri untuk menjadi koordinator khususnya darat. Oleh karenanya kita harapkan ini berjalan dengan baik. Kami mengharapkan adanya koordinasi di daerah khusus, selain di jalur darat, khususnya di Indonesia Timur seperti di Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Jadi ini kita butuhkan TNI bahu membahu dengan Polri,” kata Menhub Budi saat membuka rakor dan memberikan arahannnya.
Menhub Budi juga memberikan arahan kepada Dirjen Budi untuk melakukan pengecekan atau pemetaan kemacetan di akses tol, pasar tumpah, rest area/ SPBU, lokasi wisata, dermaga, dan perlintasan. Semua harus dipastikan baik dan laik jalan serta memenuhi aspek keselamatan.
“Secara khusus, ada 3 tempat yang harus jadi perhatian yaitu di wilayah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Merak dan Bakauheni, karena akan timbul limpahan yang signifikan. Di tol Cipali yang rawan kecelakaan rest area-nya belum bertambah. Berikutnya, pembatasan operasional kendaraan barang, nanti dari Organda silahkan memberikan respon,” kata Menhub.
Lintas Penyeberangan Rawan Laka
Sejalan dengan arahan Menhub Budi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam rapat tersebut menanggapi bahwa, "Dari sektor darat yang belum diantisipasi menyangkut masalah penyeberangan yang nantinya akan berkoordinasi dengan Basarnas dan BNPB terkait kerawanan."
"Sementara untuk masalah penyeberangan yang akan kami fokuskan dan perhatikan, yaitu lintasan Merak-Bakaheuni, Ketapang-Gilimanuk, Danau Toba, Ambon karena dari kota Ambon akan banyak masyarakat yang mobilisasi ke pulau-pulau kecil, serta kami akan fokus pada ke daerah Bitung.”
"Kemudian terkait jalur untuk angkutan dari Jakarta sampai ke Jawa Tengah maupun Jawa Barat nantinya kami akan berkoordinasi dengan Korlantas Polri seperti yang sudah dibahas. Kemungkinan dinamika di lapangan menyangkut masalah dari jalan Tol Jakarta-Cikampek, Cikampek-Cirebon mungkin yang akan menjadi perhatian yaitu dari Cirebon-Cikampek atau dari akhir tol-Cikampek mungkin nantinya ada skema khusus," tambah Dirjen Budi.
Dirjen Budi juga turut mengimbau kepada pihak Pertamina untuk mengecek ketersediaan bahan bakar. ”Berdasarkan dari pengecekan dan evaluasi dari kegiatan sebelumnya, akan ada pelonjakan kendaraan pribadi yang nantinya akan menyangkut masalah ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di sekitar rest area dari mulai Palembang-Lampung,” pinta Dirjen Budi.(helmi)