Program Makan Bergizi Dimulai, Ribuan Dapur Ngebul Libatkan Jutaan Tenaga Kerja
Senin, 06 Januari 2025, 10:06 WIBBISNISNEWS.id - Tonggak bersejarah generasi Indonesia dimulai, seiring dijalankannya program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin 6 Januari 2025. Tahap awal kegiatan program MBG ini tersebar secara nasional pada 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 26 provinsi.
Artinya, pada titik awal dimulainya program unggulan kabinet merah putih ini, seluruh vendor yang sudah terikat kontrak sesuai kesepakatan beroperasi penuh dan dapur-dapur produksi bekerja memenuhi seluruh kebutuhan.
Penerima manfaat dari program MBG pemerintah yang didistribusikan SPPG ini adalah kalangan pelajar pada tingkatan sekolah dasar hingga ibu hamil. Setidaknya, program yang menyita perhatian publik dengan hujanan kritikan ini pada akhirnya mampu terjawab. Minimal memenuhi sepertiga kebutuhan gizi harian para penerima manfaat.
Sepertiga kebutuhan gizi harian ini memangkas ketidakseimbangan nutrisi tubuh atau malnutrisi dikhawatirkan banyak. Kalaupun belum mampu memangkas secara menyeluruh, minimal menurunkan prevelensi stunting atau
menurunkan jumlah kasus stanting bagi anak-anak harapan bangsa, yang dapat memperkuat semangat belajar para siswa.
Target utama, program Presiden Prabowo Subianto ini, tumbuhnya generasi muda Indonesia yang sehat dalam menyongsong masa depan yang jauh lebih baik
Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN) menurut Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Kombes Pol Lalu Muhammad Iwan Mahardan dalam keterangan resmi, Minggu (5/1/2025) menjelaskan 190 titik lokasi dapur ini tersebar di berbagai daerah, yang mulai beroperasi pada Senin 6 Januari 2025.
Kerja keras pemerintah sebagai janji politik ini menjadi barometer sebuah komitmen untuk menyehatkan anak-anak bangsa yang dimulai dari usia dini untuk mewujudkan generasi unggulan di masa depan.
Pemerintah mentargetkan hingga akhir 2025, pengembangan program MBG ini tersebar secara merata di seluruh wilayah Indonesia dengan 5.000 SPPG atau dapur makan bergizi gratis, yang terus ngebul, alias beroperasi.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi dalam keterangan persnya, pada Minggu (5/1/2025) menjelaskan, sebanyak 5.000 dapur makan bergizi gratis tersebut, diharapkan dapat melayani sedikitnya 15 juta hingga 20 juta penerima manfaat.
Para penerima manfaat program MBG ini, bukan hanya sebatas pada anak-anak usia sekolah, tapi juga para ibu hamil hingga anak balita.
Penggerak Ekonomi Lokal
Program yang digaungkan pemerintahan kabinet merah putih ini, bukan hanya sekadar program unggulan tapi ada yang lebih besar dari sekedar program makan gratis yakni, pendongkrak tumbuhnya sendi-sendi perekonomian.
Pasalnya, program MBG ini melibatkan semua komponen dan potensi anak bangsa, mulai dari para ahli gizi, pekerja dapur dan kelengkapannya, kalangan vendor yang memasok seluruh kebutuhan, petani, distributor, pedagang ritel, sehingga hasilnya sampai ke pihak penerima manfaat.
Tingkat kebutuhan bahan pangan kepentingan program MBG ini, sangat besar yang dapat dimanfaatkan dan mengangkat petani lokal. Seperti beragam jenis sayur-mayur, bumbu dapur, telur ayam, serta keperluan lainnya yang jumlahnya cukup besar dan harus di penuhi setiap hari yang menjadi penggerak ekonomi lokal.
Ekonomi lokal ini, bukan sebatas pada pasokan kebutuhan bahan dasar untuk makanan bergizi, tapi juga tenaga kerja lokal. Mulai dari tenaga kebersihan, pembantu juru masak, packing makanan siap saji, persiapan bahan kemasan dan masih banyak lagi kebutuhan lainnya yang melibatkan banyak tenaga kerja lokal.
Para tenaga kerja lokal ini, menjadi salah satu pendongkrak bangkitnya sendi perekonomian yang terus bergulir, memangkas angka pengangguran, menaikan taraf hidup warga lokal, mendorong daya beli masyarakat.
Catatan penting lainnya dari program MBG adalah lahirnya para pebisnis lokal yang memulai kegiatan bisnis dari pemenuhan pasokan yang merupakan dampak dari multiplier effect (efek berganda) dengan pengaruh yang sangat luas.
Multiplier effect ini merupakan bagian dari pergerakan satu kegiatan ekonomi yang berpengaruh terhadap kegiatan lainnya. Misalnya efek ganda pada kegiatan ekonomi, berupa investasi para pebisnis lokal yang secara tidak langsung membantu pemerintah dalam membuka jutaan lapangan kerja. (Syamkelana)