Program Tol Laut Butuh Peran Pemda dan Pelaku Usaha Lokal Secara Optimal
Rabu, 17 Juli 2019, 19:41 WIBBisnisnews.id -- Menhub Budi Karya Sumadi mengharapkan kerjasama dan peran aktif Pemerintah Daerah (Pemda) dalam kegiatan ekonomi di daerah yang juga didukung oleh tokoh-toko daerah untuk kelangsungan dan keberhasilan program Tol Laut di Indonesia.
“Apa yang kita lakukan sudah cukup intensif, tetapi secara jujur saya sampaikan butuh kerjasama dengan pemerintah daerah, butuh kerjasama dengan tokoh-tokoh daerah, dengan kegiatan ekonomi daerah. Dengan kita melakukan kegiatan-kegiatan itu harapannya bisa memberikan suatu proses yang lebih baik,” jelas Menhub dalam satu dikusi di Jakarta, Rabu (17/7/2019).
Dikatakan, butuh peran dan partisipasi Pemerintah Daerah untuk mengoptimalkan keberlangsungan program Tol Laut khususnya bagi daerah bagian di Indonesia bagian timur dan daera lain yang masuk kawasan 3T (terluar, terdepan dan terbelakang). Program Tol Laut guna menaja dan meningkatkan kelangsungan kegiatan-kegiatan ekonomi di daerah secara maksimal.
Baca Juga
PELAYANAN PUBLIK
Kena Sentil Menhub Budi, Soal Program Tol Laut, Ini Janji Dirjen Hubla Pada Awak Media
ANGKUTAN MASSAL
LRT Jabodetak Beroperasi September, Ini Prosedurnya .....
PEDULI LINGKUNGAN
Polresta Bandara Soetta Adakan Penghijauan
Menurut Menhub Budi, Pemerintah sudah melakukan upaya-upaya agar konektivitas bertambah baik untuk mengatasi ketimpangan ekonomi di Indonesia bagian barat dan timur. Tol laut ini sangat dibutuhkan khususnya di daerah timur Indonesia.
"Catatan kami, bahwa Indonesia Timur masih belum punya kesempatan melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi secara maksimal. Harapan kita, dengan adanya tol laut akan ada stimulus bagi daerah tersebut, dan di satu sisi dapat mengurangi disparitas harga,” jelas Menhub Budi Karya.
Selanjutnya, Menhub Budi juga menyampaikan bahwa tol laut ini akan dilakukan lebih intensif dengan memanfaatkan angkutan perintis yang berjalan ke seluruh Indonesia untuk dikombinasikan dengan angkutan logistik. Harapannya hal ini dapat menambah okupansi tol laut khususnya dari Indonesia bagian barat menuju ke bagian timur.
“Jadi untuk memastikan konektivitas itu terjadi kita mengadakan kapal perintis yang berjalan ke seluruh indonesia. Dan itu diberikan tarif yang relatif murah. Sekarang, kita akan kombinasikan dengan angkutan logistik. Ini merupakan suatu format baru dimana maksimalisasi pergerakan kapal itu dikomunikasikan. Dengan adanya angkutan itu harapan kita bisa menambah okupansi tol laut,” tutur Ketua Kagama UGM itu.
Untuk mewujudkan optimalisasi Indonesia sebagai negara maritim, Kementerian Perhubungan akan memanfaatkan Pelabuhan Kuala Tanjung serta Pelabuhan Bitung yang menjadi Pelabuhan Hub selain Pelabuhan Tanjung Priok.
“Kendalanya memang bahwa muatan-muatan yang ada itu didominasi oleh pelabuhan yang ada di negara tetangga. Oleh karena itu kita ingin menggeser jalur tersebut menjadi bagian kita. Seperti yang dari Malaysia dan Singapura bisa beralih ke Kuala Tanjung, dan juga bagaimana memfungsikan Pelabuhan Bitung menjadi lebih maksimal,” tutup Menhub Budi Karya.(helmi)