Progres KA Cepat Jakarta Bandung Capai 44%
Selasa, 25 Februari 2020, 07:59 WIBBisnisNews.id -- Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, progres pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 44%, sedangkan pembebasan lahan sendiri sudah mencapai 99,96%. "Kini masih ada sebidang tanah di daerah Bandung yang sedang dalam tahap konsinyasi," kata Menhub Budi Karya di Purwakarta kemarin.
Menhun Budi menyatakan pihaknya optimis proyek pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dapat diselesaikan pada akhir 2021.
"Kita tetap fokus menyelesaikan ini, 2021 akhir sudah beroperasi. Jadi saya tadi bicara dengan tim PT Kereta Cepat Ini," kata Menhub lagi.
Pada kesempatan tersebut Menhub berpesan kepada KCIC sebagai pelaksana proyek agar pekerjaan ini dapat diselesaikan tepat waktu.
"Satu, harus ontime. Yang kedua, mesti ada alih teknologi, dan ketiga adalah jaga hubungan dengan masyarakat banyak dan teamwork harus diperhatikan," ucapnya.
Tak Terpengaruh Virus Corona
Terkait dengan wabah virus Covid-19 atau corona yang khususnya melanda daratan Tiongkok, Menhub sudah berkoordinasi dengan KCIC dan memastikan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tetap berjalan sesuai rencana dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal.
Menhub mengapresiasi KCIC yang juga telah menjaga hubungan baik dengan masyarakat lokal dengan menempatkan sejumlah titik rumah pekerja dengan masyarakat lokal. Menhub berharap dengan begitu hal ini juga akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
"Saya bangga dan senang ada suatu proyek kereta cepat pertama kali di Indonesia, ini dikerjakan (dengan skema pembiayaan) business to business jadi artinya swasta Indonesia dengan swasta China. Ini merupakan proyek strategis yang kita inginkan karena tidak membebani APBN. Bayangkan ada Rp83 triliun yang masuk Indonesia dari swasta dalam proyek ini," ucap Menhub.
Lebih lanjut Menhub mengatakan jika kereta cepat Jakarta-Bandung ini sukses kedepannya bukan tidak mungkin akan dilanjutkan hingga Surabaya.
Sementara itu, Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra memastikan pihaknya telah mengantisipasi adanya sejumlah kondisi tanah yang rawan atau labil di beberapa titik di Jawa Barat. Selain faktor tanah, faktor cuaca ekstrem yang sedang terjadi akhir-akhir ini juga telah diantisipasi oleh PT KCIC.
Diharapkan cuaca ekstrem tidak akan mempengaruhi proses pengerjaan proyek. "Jadi yang rawan sudah kita mitigasi. Kita sudah antisipasi hal tersebut," tandas Chandra.(nda/helmi)