Progres Pembangunan Bandara NYIA Kulonprogo Baru Mencapai 30 Persen
Senin, 21 Januari 2019, 11:11 WIBBisnisews.id - Progres pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulonprogo, telah mencapai 30 persen dan sampai April 2019 diperkirakan telah mencapai 60 persen.
Terkait akses transportasi, bandara penganti Adi Sutjipto Yogyakarta ini menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, selain dilengkapi dengan sarana dan rasarana infrastruktur berbasis jalan raya juga kereta api.
Saat ini tengah dibangun jalur kereta api (KA) baru dari Desa Kedundang ke arah NYIA sejauh kurang lebih 3-5 kilometer. Menhub Budi dalam keteragan tertulisnya Senin (21/1/2019) mengatakan, sambil menuggu pembangunan jalur KA baru selesai, akan menggunakan jalur KA eksisting dari St. Maguwo ke St. Wojo dan akan disiapkan shuttle bus untuk mengangkut penumpang dari Stasiun Wojo ke bandara NYIA.
Selain kereta bandara, Menhub berencana mengintegrasikan kereta-kereta jarak jauh yang juga akan berhenti di stasiun kereta bandara. Hal ini untuk mengakomodir masyarakat yang akan melakukan ibadah Umroh melalui bandara ini.
"Oleh karenanya kita juga mengkaitkan, tadi kami berdiskusi dengan teman-teman kereta api bahwa kereta api yang jarak jauh dari Surabaya, Solo, Madiun, Purwokerto bisa berenti di terminal ini, sehingga kalau orang mau Umroh, bisa diserve dari bandara ini," ungkapnya.
Selain skenario tersebut, ada rencana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangun jalan tol yang menghubungkan hingga Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah semakin menambah aksesibilitas dari dan ke NYIA.
Menhub mengaku sangat fokus pada proses pembangunan NYIA. Karena selain akan membuka konektivitas internasional, bandara ini juga akan meningkatkan pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Pada sisi lain Menhub Bidi menjelaskan, pembangunan Bandara NYIA telah disiapkan dengan baik perihal mitigasi bencana seperti tsunami, mengingat letak bandara yang hanya berjarak 400 meter dari bibir pantai selatan Yogyakarta.
"Bahwa tsunami adalah suatu hal yang memang sudah kita antisipasi. Oleh karena itu kita telah menunjuk beberapa ahli dari Jepang, ITB, dan UGM dimana kita sudah memperhitungkan dengan skala tsunami yang besar. Bandara ini tetap bisa eksis secara struktur. Kita sudah antisipasi dengan menyiapkan mitigasinya," kata Menhub Budi.(Syam S)