PTP Nonpetikemas- Optimalkan Pelayanannya di Terminal Kijing
Selasa, 29 Juli 2025, 23:47 WIB
BISNISNEWS.id - PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) Cabang Pontianak, optomalkan pelayanannya di terminal Kijing
Terminal ini kini menjadi tulang punggung pelayanan kargo nonpetikemas di Kalimantan Barat, dengan kontribusi signifikan terhadap efisiensi logistik dan kelancaran arus barang nasional.
Hal ini terlihat dari kenaikan throughput yang kian meningkat dari tahun ke tahun. Kenaikan throughput terlihat konsisten dari tahun ke tahun, dengan capaian 2,27 juta ton pada 2023, meningkat menjadi 3,09 juta ton pada 2024, dan target 2025 diproyeksikan mencapai 3,3 juta ton.
Sebagai langkah konkret dalam meningkatkan performa operasional, PTP Nonpetikemas Cabang Pontianak telah melakukan optimalisasi aset melalui relokasi peralatan dari beberapa pelabuhan lain di bawah naungan Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT Group). Aset yang direalokasi dari beberapa terminal SPMT Group ke Terminal Kijing meliputi 4 unit harbour mobile crane, 3 unit grab, 9 unit hopper, 4 unit bucket, dan 1 unit jembatan timbang.
Proses realokasi dimulai sejak September 2023 dengan pengiriman satu unit hopper berkapasitas 32 m³ dari PTP Nonpetikemas Cabang Banten, dan masih berlangsung hingga 2025 dengan pengiriman terakhir berupa satu unit Harbour Mobile Crane (HMC) berkapasitas 100 ton dari SPMT Cabang Dumai.
Optimalisasi ini secara langsung meningkatkan kapasitas layanan bongkar muat dan memperkuat kesiapan Terminal Kijing dalam menghadapi pertumbuhan volume kargo, khususnya komoditas curah cair, curah kering, dan general cargo.
Throughput menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2023, total throughput mencapai 2,27 juta ton, didominasi oleh curah cair sebesar 1,8 juta ton. Angka ini naik menjadi 3,09 juta ton pada 2024, dengan kontribusi terbesar tetap berasal dari curah cair (1,9 juta ton), diikuti curah kering 761 ribu ton dan general cargo 456 ribu ton. Hingga Juni 2025, total throughput tercatat 2 juta ton, dengan curah kering sebagai penyumbang terbesar sebesar 965 ribu ton, disusul curah cair 759 ribu ton, dan general cargo 328 ribu ton. Sepanjang 2025, throughput diproyeksikan menembus 3,3 juta ton.
Hingga semester I 2025, kinerja pengoperasian PTP Nonpetikemas Cabang Pontianak Terminal Kijing untuk komoditas curah kering mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 225% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Rata-rata throughput mencapai 2.716 ton per ship per day (T/S/D), melonjak tajam dari 836 T/S/D pada semester I 2024.
"Kami melihat pertumbuhan volume kargo di Terminal Kijing sebagai sinyal positif dari meningkatnya kepercayaan pengguna jasa. Dari sisi operasional, kami terus berupaya menjaga kelancaran layanan dengan mengoptimalkan proses bongkar muat, penataan alur logistik, dan pengelolaan waktu sandar kapal secara efisien," ujar Dwi Rahmad Toto S., Direktur Komersial dan
Pengembangan Usaha yang juga sebagai Plt. Direktur Operasi PTP Nonpetikemas.
PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) Cabang Pontianak beroperasi di Kalimantan Barat dengan mengelola empat area terminal nonpetikemas, yaitu Kawasan Dwikora, Pelabuhan Perintis Sintete, Ketapang, dan Kawasan Kijing. Pelabuhan ini menangani berbagai komoditas general cargo seperti karet, bungkil, dan kayu lapis. Terminal Kijing sendiri melayani aneka kargo nonpetikemas, antara lain CPO dan turunannya, batubara, pupuk, palm kernel, karung beras, serta produk perkayuan. Didukung oleh Kalimantan Barat sebagai salah satu sentra produksi CPO nasional, wilayah ini memiliki hinterland yang kuat bagi pertumbuhan volume kargo.
"Realokasi aset dari pelabuhan lain dalam jaringan SPMT bukan hanya menjadi langkah strategis pemanfaatan aset idle, tetapi juga mencerminkan sinergi antar unit dalam menciptakan keunggulan operasional yang berdampak nyata pada kinerja dan pelayanan pengguna jasa," tegas Toto.
Dengan semakin meningkatnya aktivitas, PTP Nonpetikemas Cabang Pontianak menginisiasi langkah pengembangan seperti pembangunan terminal khusus curah cair (dedicated liquid bulk terminal), penambahan pipe rack, perluasan dermaga di Jetty 1 dan Jetty 2, serta penataan zona logistik untuk tenant baru, guna memperluas jejaring dan mendorong integrasi logistik. (Mut)