Raja Salman Tunjuk Putra Mahkota Baru
Rabu, 21 Juni 2017, 16:34 WIBBisnisnews.id - Mohammed bin Salman telah ditunjuk sebagai putra mahkota baru Arab Saudi dan selanjutnya sesuai takhta. Bin Salman dipandang sebagai reformator yang tajam, bersiap membangun reformasi ekonomi bagi kerajaan, setelah selama ini kecanduan akan minyak.
Pangeran Saudi, Mohammed bin Salman menggantikan sepupunya Mohammed bin Nayef dalam antrian berikutnya, keputusan kerajaan dikeluarkan oleh media pemerintah kerajaan Saudi, SPA pada hari Rabu 21 Juni 2016.
Sementara promosi bin Salman dan pemecatan bin Nayef diharapkan oleh kalangan kerajaan namun waktu yang dipilih mengejutkan. Arab Saudi tengah dalam perselisihan diplomatik yang sengit dengan Qatar dan Iran, dan perang udara dua tahun di Yaman.
Pangeran Mohammed bin Nayef merupakan keponakan Raja Salman, dipuji secara luas karena perannya sebagai kepala kontra-terorisme Arab Saudi dan menekan kampanye pengeboman al-Qaida melawan kerajaan tersebut antara 2003 dan 2006.
Bin Salman, sementara itu, mempertahankan posisinya sebagai menteri pertahanan, memegang tanggung jawab atas salah satu anggaran senjata terbesar di dunia serta intervensi militer kerajaan di Yaman. Janji kesetiaan di depan publik untuknya dijadwalkan akan berlangsung Rabu.
Pemimpin baru untuk generasi baru
Mohammed bin Salman yang berada satu langkah jauh dari takhta diakui simbolis sebagai raja oleh populasi muda Arab Saudi, lebih dari setengahnya berusia di bawah 25 tahun.
Pangeran mahkota berusia 31 tahun yang baru diangkat ini akan menjadi yang pertama dari generasi baru bangsawan Saudi . Dia adalah cicit pendiri kerajaan, almarhum Raja Abdul Aziz.
Bin Salman adalah salah satu pendukung untuk program Vision 2030 kerajaan, sebuah rencana luas untuk memperkenalkan reformasi sosial dan ekonomi yang bergantung pada minyak kerajaan. Sebagai bagian dari rencana tersebut, Arab Saudi mengurangi subsidi negara melimpah dan mengusulkan privatisasi parsial perusahaan minyak negara kerajaan tersebut, Saudi Aramco.
Sementara proposal untuk menyingkirkan Arab Saudi dari kecanduan terhadap minyak telah memicu kegelisahan pejabat senior, rencana ini disambut secara luas oleh orang muda Saudi.
Dikutip dari Associated Press, Bin Salman juga memimpin Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan negara tersebut, mengkoordinasikan kebijakan sosio-ekonomi di kerajaan seperti pendidikan, perumahan dan hak-hak perempuan. Dia juga mengepalai dewan tertinggi Saudi Aramco. Kekuasaannya berkembang pesat sejak ayahnya menahbiskan tahta pada bulan Januari 2015. (marloft)