Ramadhan Kelabu, Bom Bunuh Diri Mekkah Lukai 6 Jemaah
Sabtu, 24 Juni 2017, 09:50 WIB
Bisnisnews.id - Enam peziarah asing terluka pada hari Jumat (23/6/2017) di Arab Saudi ketika seorang pembom bunuh diri yang menargetkan situs suci Islam di Mekah meledakkan dirinya, kata Kementerian Dalam Negeri.
Insiden tersebut terjadi di sekitar Masjidil Haram, di mana ratusan ribu orang berkumpul untuk sholat subuh pada hari Jumat terakhir bulan Ramadan ini.
Juru bicara Kementerian, Jenderal Mansour al-Turki mengatakan kepada televisi Saudi bahwa polisi menggagalkan rencana teroris yang menargetkan keamanan Masjidil Haram.
Dalam penyergapan fajar di Mekkah dan Laut Merah, petugas Jeddah menangkap lima tersangka, termasuk seorang wanita, sebelum mengelilingi lokasi pengebom di sekitar Masjidil Haram.
"Sayangnya dia mulai menembak petugas keamanan begitu dia melihat kehadiran mereka di daerah tersebut, yang menyebabkan terjadinya penembakan sebelum dia meledakkan dirinya," kata Turki dikutip dari AFP News
Ledakan tersebut sebagian meruntuhkan bangunan tempat dia membawa mengungsi, melukai enam jemaah haji, kata Turki.
Dia menambahkan bahwa empat orang telah dibebaskan dari rumah sakit, dan lima petugas keamanan juga sedikit terluka.
Sejak akhir 2014 Arab Saudi telah menghadapi pemboman dan penembakan berkala yang diklaim oleh kelompok jihadis Negara Islam.
Kementerian tersebut tidak menyebutkan nama kelompok yang terlibat dalam serangan tersebut. Kerajaan Sunni ultrakonservatif berjuang melawan pemberontakan al-Qaida selama bertahun-tahun dan baru-baru ini menghadapi serangan dari cabang lokal kelompok ISIS.
Serangan itu terjadi pada masa sensitif di Arab Saudi saat Raja Salman awal pekan ini membuat anaknya, Menteri Pertahanan Mohammed bin Salman, yang pertama sesuai takhta. Pangeran mahkota yang baru diangkat, berusia 31 tahun, adalah arsitek perang Arab Saudi di Yaman melawan pemberontak Syiah, yang sekarang menemui jalan buntu.
Sementara itu, Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya telah memutuskan hubungan diplomatik dengan negara tetangga Qatar dan mencoba untuk mengisolasi negara kecil kaya energi tersebut karena dugaan dukungannya terhadap militan dan hubungan dengan Iran. Qatar telah lama menolak tuduhan tersebut.
Masjidil Haram telah menjadi sasaran militan sebelumnya. Pada tahun 1979, sekelompok militan menyita masjid tersebut selama dua minggu saat mereka menuntut keluarga kerajaan untuk menurunkan takhta. Pertempuran berikutnya untuk merebut kembali masjid tersebut dari ratusan militan bersenjata mengakibatkan lebih dari 100 orang tewas dan 500 lainnya cedera. (marloft)