Ramah Lingkungan, Jojo: 65 persen Ibukota Baru Harus Ruang Terbuka Hijau
Jumat, 20 September 2019, 16:18 WIBBisnisNews.id -- Kepala Badan Litbang Kemenhub Sugihardjo menjelaskan bahwa transportasi ibukota baru (di Kalimantan Timur) akan dibuat lebih ramah lingkungan (eco friendly). Sebanyak 65 persen dari ibukota baru tersebut harus terdiri dari ruang terbuka hijau. Selanjutnya transportasi warga ibukota di Kaltim lebih mengdepankan angkutan umum massal dan kendaraan listrik.
"Kami akan membangun ibukota yang modern dan cerdas. Maka dari itu kita akan menyusun teknologi transportasi yang bagus, agar masyarakat kalau mau menggunakan transportasi bisa dengan jalan kaki. Tentunya harus eco friendly," kata Sugihardjo dalam FGD mendampingi Menhub Budi Karya, kemarin.
Sebagai informasi, lanjut Jojo, sapaan akrab dia, beberapa infrastruktur sarana dan prasarana lain yang direncanakan akan dibangun di Ibu Kota yang menjadi pusat pemerintahan tersebut, seperti pedestrian, e-bike, e-scooter) dan juga LRT atau MRT.
Menurut Jojo, di Ibukota baru nanti akan mengedepankan angkutan massal bahkan dengan kendaraan listrik. Dengan begitu, tentu lebih ramah lingkungan dan terintegrasi antara satu moda dengan lainnya. Di Kota Baru baru juga akan dilengkapi dengan kereta api, karena ramah lingkungan dan kapasitasnya banyak, dan waktunya juga tepat.
Salah satu jenis kereta api yang berteknologi tinggi yang bisa digunakan yaitu Autonomous Rail Rapid Transit (ART), atau kereta tanpa rel. Penggunaan ART ini dapat menekan biaya investasi karena tanpa perlu membangun jalur rel KA.
Sebelumnya, Menhub Budi Karya mengatakan, pihak Kemenhub masih akan mengkaji lebih lanjut karena ini termasuk teknologi yang baru. Sebelum menggunakan ART, ia mengatakan akan menggunakan moda transportasi Bus terlebih dahulu.
"Karena investasi rel itu mahal sekali, 1 km itu bisa sampai Rp200 miliar - Rp300 miliar, kalau eleveted bisa 400 miliar. Kalau ini dia tanpa menggunakan rel sehingga menekan harga. Tapi teknologinya ini kan baru, jadi kita gunakan dulu bus gandeng. Tapi untuk kedepannya, konsep yang disiapkan adalah ART," jelas Menhub Budi.
Dalam FGD tersebut menghadirkan beberapa pembicara seperti, Kabadan Litbang Kemenhub Sugihardjo, Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, Kadishub Kaltim Salman, Perwakilan Keluarga Alumni Gajah Mada (Kagama) Sukarni Ningsi. Diskusi tersebut diikuti oleh mahasiswa, seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenhub di Kaltim dan jajaran stakeholder terkait dengan pembangunan ibukota baru.(helmi)