Rancang Bangun Ibu Kota Baru, Ini Konsep Yang Ditawarkan Kemenhub
Kamis, 03 Oktober 2019, 06:06 WIBBisnisNews.id -- Konektivitas dan aksesibilitas di Ibukota Baru (Kalimantan Timur) akan mengandalkan transportasi publik atau massal. "Dimanapun ibukotanya, untuk melayani konektivitas dan aksesbilitas, transportasi publik/massal seperti darat dan kereta api mutlak harus dibangun. Itu sangat dibutuhkan masyarakat,” kata Menhub Budi Karya Sumadi saat Talkshow Rancang Bangun dan Kesiapan Kalimantan Timur Sebagai Ibu Kota Negara di Balikpapan, Kaltim, kemarin.
Menhub Budi menjelaskan bahwa Kota yang memiliki daya tarik adalah kota yang mempunyai konektivitas dan aksesibilitas yang baik. “Konektivitas dan aksesibilitas yang baik bisa dilakukan dengan membangun MRT, LRT, Kereta Api dan Bus Listrik. Itu akan sangat memudahkan pergerakan masyarakat,” jelasnya.
Acara talk show tersebut diselenggarakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, di Balikpapan.
Sementara, Kemenhub menargetkan beberapa aspek yang harus dipenuhi di Ibu Kota Baru, seperti optimalisasi waktu tempuh penggunaan transportasi massal di Ibu Kota Baru.
“Kami menargetkan perjalanan 20 KM, maksimal dapat ditempuh selama 30 menit dan 80 persen masyarakat, maksimal berjalan kaki 10 menit untuk menuju transportasi umum,” papar Menhub Budi.
Konsep Smart City Smart Mobility
Dalam rencana pembangunan infrastruktur transportasi di Ibu Kota Baru nanti, menurutnya, Kemenhub mempunyai konsep “Smart City, Smart Mobility”. "Konsep tersebut mendorong orang untuk menggunakan transportasi massal, berjalan kaki dan bersepeda dengan fasilitas yang people dan eco friendly," kilah mantan Dirut AP II itu.
Lebih lanjut Menhub Budi menyatakan bahwa 75 persen angkutan umum yang akan dibuat berbasis listrik dan berbahan bakar ramah lingkungan. Kemenhub juga menargetkan pada jam sibuk, masyarakat bisa menggunakan transportasi umum dan meninggalkan mobil pribadi.
Dengan adanya dialog nasional ini Menhub Budi berharap dapat memberikan saran dan ide kepada Pemerintah dalam pemindahan ibu kota. Pemerintah melalui Kementerian PUPR mulai hari ini hingga 18 Oktober 2019 membuka sayembara desain wilayah ibukota baru.
Sayembara tersebut dilakukan agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam pemindahan ibukota baru ke Kalimantan Timur. "Saya pikir dialog yang banyak dengan warga, media, tokoh masyarakat ini bagus memperkaya eksekusi kita dengan suatu eksekusi yang lebih sesuai dengan harapan kita," tutur Menhub Budi.
Acara ini dihadiri oleh Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor dan pejabat Pemerintah Daerah terkait, serta puluhan pimpinan redaksi media massa nasional.(helmi)