Rapor Merah Di 2016, Pemerintah Diharapkan Kejar Ketinggalan Di 2017
Minggu, 15 Oktober 2017, 22:55 WIBBisnisnews.id - Kementerian Perhubungan mengatakan bahwa Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) berencana untuk melakukan audit keselamatan penerbangan Indonesia, atau yang disebut Universal Safety Oversight Audit Programme (USOAP) pada 10-18 Oktober 2017. Hasil audit oleh organisasi ini diharapkan tersedia pada awal 2018.
Namun sebelum hasil audit diumumkan, telah muncul pemberitaan di beberapa media bahwa ICAO menilai secara organisasi Indonesia berada dibawah Filipina, bahkan jauh dibawah Angola.
Berdasarkan penelusuran Bisnisnews.id melalui situs resmi ICAO yang mengumumkan hasil audit keselamatan, belum ditemukan data valid mengenai skor keselamatan Indonesia di 2017. Data terakhir baru menunjukkan hasil audit di 2016.
Namun khusus Angola dan Filipina, skor di 2017 sudah bisa diketahui dan persentase yang mereka capai kebanyakan di atas batas nilai rata-rata global yang ditetapkan ICAO.
USOAP merupakan audit pengawasan keselamatan penerbangan untuk mengidentifikasi temuan masalah dan penyimpangan atau kekurangan serta sekaligus untuk mendorong penyelesaiannya oleh otoritas penerbangan negara itu sendiri. Dalam pelaksanaannya ada 8 (delapan) areas/items yang diaudit dalam USOAP.
Nilai audit USOAP yang baik adalah yang memenuhi syarat ICAO yaitu yang berada di antara rentang nilai terendah yaitu batas nilai rata-rata global (Global average) dengan nilai tertinggi yaitu yang mencapai batas teratas (100%).
Hasil USOAP selalu dijadikan rujukan berbagai badan survei untuk menilai safety rating sebuah maskapai di sebuah negara, bersama rujukan lainnya yaitu nilai audit IATA-IOSA, Blacklist atau Pelarangan Terbang EASA Uni Eropa dan FAA-IASA. Hasil audit USOAP adalah nilai rujukan sentral semua badan survei keselamatan di dunia.
Bisnisnews.id membandingkan antar ketiga negara melalui tautan resmi Safety Audit Results-ICAO.
Belum terbukti bahwa pencapaian Indonesia di 2017 akan kalah dengan Angola dan Filipina mengingat audit USOAP masih berlangsung. Namun dengan rapor kebakaran di 2016, Kementerian Perhubungan perlu upaya lebih keras dalam mengejar ketinggalannya. (Syam S)