Ratusan Ribu Pemudik Tinggalkan Jawa Menuju Sumatera, ASDP Kebut Perbaikan Dermaga VI
Senin, 24 Maret 2025, 14:49 WIB
BISNISNEWS.id - Update terkini arus perjalanan pemudik dari Jawa ke Sumatera melalui penyeberangan Merak - Bakauheuni Lampung, tercatat 157.372 orang dan 36.061 Kendaraan.
Realisasi total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada H-8 mencapai 67.431 orang atau naik 89 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 35.671 orang.
Sedankan, total seluruh kendaraan tercatat 14.500 unit yang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada H-8 atau naik 55 persen dibandingkan realisasi periode dengan tahun lalu sebanyak 9.363 unit.
Sementara penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera mulai dari H - 10 hingga H-8 tercatat 157.372 orang atau naik 65 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 95.215 orang.
Total kendaraan yang telah menyeberang tercatat 36.061 unit atau naik 49 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 24.129 unit.
Sebaliknya, berdasarkan data Posko Bakauheni selama 24 jam (periode 23 Maret pukul 00.00 hingga pukul 23.59 WIB), realisasi total penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa pada H-8 mencapai 67.431 orang atau naik 89 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 35.671 orang.
Total seluruh kendaraan tercatat 14.500 unit yang telah menyeberang dari Sumatera ke Jawa pada H-8 atau naik 55 persen dibandingkan realisasi periode dengan tahun lalu sebanyak 9.363 unit.
Seluruh calon penumpang, baik pejalan kaki maupun dengan kendaraan pribadi dan bus, wajib sudah memiliki tiket penyeberangan penyeberangan saat samoai du pelabuhan Merak.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), tidak lagi melayani tiket offline dan pembelian tiket dilakukan secara online. Seluruh pengguna jasa wajib membeli tiket secara online sebelum keberangkatan.
Pembelian tiket dilakukan secara online melalui platform Ferizy atau Mitra Sales Channel Ferizy. Reservasi tiket pun dapat dilakukan hingga H-60 sebelum keberangkatan, sehingga pemudik memiliki waktu cukup untuk mengatur perjalanan dengan lebih baik.
Mengurai Kepadatan
Kondisi pada akhir pekan kemarin, terpantau volume kendaraan yang menuju Pelabuhan Merak untuk menyeberang ke Bakauheni, Lampung, mulai mengalami peningkatan signifikan.
Para pengguna jasa sempat mengeluhkan adanya antrian panjang, waktu tunggu kapal akibat belum beroperasinya Dermaga VI pascainsiden tertabraknya KMP Portlink III.
Menyikapi keluhan pelanggan tersebut, Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin, menjelaskan, perbaikan Dermaga VI tengah dikerjakan.
Untuk memastikan operasional tetap berjalan, ASDP mengoptimalkan proses bongkar muat kendaraan melalui rampa samping kapal menuju car deck. Namun, metode ini membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan proses normal, sehingga berdampak pada tambahan waktu bongkar muat.
Sebagai langkah antisipasi, ungkap Shelvy, pihaknya telah menyiapkan buffer zone di Pelabuhan Indah Kiat sebagai area penampungan kendaraan sebelum masuk ke pelabuhan utama.
Selain itu, Jalan Lingkar Selatan (JLS) juga akan difungsikan sebagai kantong parkir tambahan jika kapasitas di Pelabuhan Ciwandan telah mencapai batas maksimal.
Dengan strategi ini, ASDP berharap distribusi kendaraan dapat lebih merata, sehingga tidak terjadi kepadatan ekstrem di satu titik.
Untuk mempercepat mengurai kepadatan, ASDP juga telah menerapkan skema distribusi kendaraan sesuai dengan kebijakan regulator dan diatur dalam Surat Keputusan Bersama.
Kendaraan pribadi dan bus tetap melalui Pelabuhan Merak, sementara sepeda motor serta truk Golongan VB dan VIB dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan. Sementara itu, truk Golongan VII, VIII, dan IX akan diarahkan ke Pelabuhan Bandar Bakau Jaya Bojonegara.
Selain itu, ASDP juga menawarkan insentif berupa diskon tarif hingga 36 persen atau tarif satu harga untuk layanan ekspres lintasan Merak-Bakauheni pada periode 24-30 Maret 2025.
"Diskon ini berlaku untuk golongan Pejalan Kaki, IVA, IVB, VA, dan VIA, dengan tujuan mendorong pemerataan arus penyeberangan sehingga dapat menekan potensi terjadinya antrian di tanggal-tanggal puncak mudik," kata Shelvy.
Shelvy menjelaskan, pelabuhan Merak memiliki kapasitas parkir hingga 8.000 kendaraan kecil, termasuk area penyangga di Pelabuhan Indah Kiat. Sementara itu, daya angkut kapal di tujuh dermaga Merak mencapai kurang lebih 1.000 kendaraan setiap satu jam.
"Sebagai contoh simulasi, jika pukul 17.00 WIB terdapat tujuh kapal yang bersandar, maka proses bongkar muat diperkirakan berlangsung selama satu jam. Setelah sekitar 1.000 kendaraan terangkut dan kapal berangkat, dalam kurun waktu 12-15 menit kemudian akan ada kapal berikutnya yang akan sandar untuk kembali mengangkut kurang lebih 1.000 kendaraan berikutnya. Sementara itu, sisa 7.000 kendaraan di area parkir pelabuhan harus menunggu giliran," jelasnya.
Dalam kondisi peak season seperti ini, lanjut Shelvy, akan dimaksimalkan kapasitas angkut dengan mengoperasikan kapal berukuran besar, dan tentunya akan ada waktu tunggu tambahan bagi pengguna jasa dalam hal kapasitas pelabuhan terisi penuh (proses perpindahan moda transportasi dari jalur darat ke kapal).
Oleh karena itu, ASDP menekankan pentingnya kepatuhan pengguna jasa dalam hal check in (tiba di pelabuhan) sesuai dengan jam yang tertera pada tiket online yang dipesan untuk menghindari antrian yang panjang di pelabuhan.
“Seluruh pengguna jasa wajib membeli tiket secara online sebelum keberangkatan. Pembelian tiket dilakukan secara online melalui platform Ferizy atau Mitra Sales Channel Ferizy. Reservasi tiket pun dapat dilakukan hingga H-60 sebelum keberangkatan, sehingga pemudik memiliki waktu cukup untuk mengatur perjalanan dengan lebih baik,” ujar Shelvy.
Dengan sistem ini, ASDP mengimbau masyarakat untuk datang ke pelabuhan sesuai jadwal perjalanan yang dipesan dan tertera dalam e-tiket. Ketidaksesuaian jadwal kedatangan dapat menyebabkan ketidakseimbangan arus kendaraan dan antrean yang tidak perlu.
"Mohon agar pengguna jasa dapat membaca tiketnya, misal jika tertera jadwal keberangkatan pukul 18.00 WIB, pengguna jasa sebaiknya tiba di pelabuhan sekitar pukul 16.00-17.00 WIB, bukan sejak pagi hari seperti pukul 09.00 WIB. Hal ini untuk menghindari terjadinya antrian kendaraan yang panjang karena belum saatnya naik ke kapal," jelasnya
Dengan seluruh strategi dan kesiapan yang telah dilakukan, ASDP berharap pengguna jasa dapat lebih disiplin dalam mematuhi jadwal keberangkatan yang telah ditentukan.
"Kami memastikan kendaraan yang tiba sesuai jadwal tiket akan mendapat prioritas antrean naik kapal. Kami berterima kasih atas kerja sama pengguna jasa dalam menciptakan perjalanan yang lebih tertib dan nyaman," jelas Shelvy. (Syam)