Reformasi Ekonomi, Moody's Naikkan Rating India
Sabtu, 18 November 2017, 09:03 WIBBisnisnews.id - Moody's pada hari Jumat 17 November menaikkan peringkat kredit India untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, dengan alasan reformasi ekonomi oleh Perdana Menteri Narendra Modi.
Langkah tersebut dilakukan hampir dua bulan setelah Moody's dan Standard & Poor's menurunkan peringkat mereka dengan alasan beban utang negara yang membengkak.
Moody's menaikkan peringkatnya di India menjadi Baa2 dari Baa3, langkah pertama sejak Januari 2004, mengatakan bahwa reformasi baru-baru ini akan meningkatkan produktivitas, merangsang investasi asing dan domestik dan mendorong pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan.
Ini karena pajak barang dan jasa nasional terbaru dan larangan kontroversial pada tahun 2016 terhadap catatan bank bernilai tinggi guna mengatasi penghindaran pajak.
"Kemajuan yang berlanjut pada reformasi ekonomi dan kelembagaan akan meningkatkan potensi pertumbuhan tinggi India dari waktu ke waktu," kata Moody's dikutip dari AFP.
PM Modi mulai berkuasa 2014 berjanji untuk mereformasi ekonomi India dan menciptakan lapangan kerja bagi populasi pemuda.
Namun para kritikus menunjukkan bahwa pengangguran tetap tinggi dan reformasi tidak datang.
Pertumbuhan terhambat dan titik terendah tiga tahun di 5,7 persen pada kuartal pertama tahun keuangan saat ini.
Menteri Keuangan Arun Jaitley menyebut kenaikan peringkat tersebut sebagai pengakuan yang terlambat atas semua langkah positif yang telah dilakukan di India dalam beberapa tahun terakhir.
"Ini sangat menggembirakan bahwa ada pengakuan internasional dan kami bertekad untuk mengikuti jalur yang telah kami jalani," kata Jaitley. (marloft)