RUA INACA, Tentukan Ketua Umum Baru
Kamis, 20 Oktober 2016, 13:37 WIB
Bisnisnews.id- Indonesia National Air Carriers (INACA) hari ini, Kamis (20/10/2016) selenggarakan rapat umum anggota (RUA) untuk memilih dan menetapkan Ketua Umum yang baru, masa bhakti 2016 -2019, menggantikan Arif Wibowo. Selain itu juga ditetapkan Ketua Penerbangan Berjadwal, Ketua Penerbangan Tidak Berjadwal dan Sekteraris Jenderal INACA yang akan berlangsung sore hari nanti.
INACA beranggotakan 33 penerbangan nasional, yang terdiri atas 11 penerbangan berjadwal (scheduled airline), 20 penerbangan tidak berjadwal (non-scheduled airline/charter) dan 2 penerbangan berjadwal Kargo.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyambut baik penyelenggaraan RUA INACA. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk mendorong peningkatan kinerja industri penerbangan dengan fokus terhadap keselamatan dan keamanan transportasi, peningkatan kualitas pelayanan dan penyempurnaan tata kelola dan regulasi.
" Dalam industri penerbangan, dengan margin yang semakin ketat dan diferensiasi produk memegang peranan penting, maskapai penerbangan yang beroperasi dengan inovasi terbaik akan memiliki keunggulan dalam era modernisasi dan deregulasi," kata Menhub, saat membuka acara RUA INACA, Kamis (20/10/2016) di Jakarta.
Menteri Perhubungan juga berharap, RUA INACA tahun ini dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru, ide-ide baru, dan kesepakatan-kesepakatan baru di antara maskapai nasional, sehingga akan terus meningkatkan kinerja industri penerbangan Indonesia yang lebih baik.
Ketua Umum INACA, M. Arif Wibowo mengatakan, saat ini industri transportasi nasional memainkan peran penting dalam menggerakkan ekonomi daerah dan nasional melalui jasa angkutan udara. Pergerakan manusia, barang dan jasa yang berdampak pada multiplier effects secara ekonomi, sosial, meningkatkan keamanan dan pertahanan, serta pengembangan kebudayaan yang berwawasan nasional.
" Industri penerbangan Indonesia terbilang berkembang pesat, di antaranya terlihat dari jumlah penumpang yang terus meningkat dari tahun ke tahun," jelasnya.
Data direktorat angkutan udara kementerian perhubungan menunjukkan kurun waktu 2011-2015, jumlah penumpang domestik naik rata-rata 8.43 persen dan penumpang internasional naik 8.39 persen.
Di tahun
2015 total penumpang domestik mencapai 76.63 juta orang dan 9.5 juta penumpang
internasional. Angka tersebut terbilang tinggi jika dibandingkan dengan tren
pertumbuhan jumlah penumpang angkutan udara global tahun 2015 yang berdasarkan
data IATA adalah sebesar 6.5 persen.