Sampai Juni 2019, MTF Sudah Kucurkan Pembiayaan Rp13,5 Triliun
Rabu, 04 September 2019, 13:44 WIBBisnisNews.id -- PT Mandiri Tunas Finance (MTF) berhasil menyalurkan kredit pembiayaan kendaraan sebesar Rp13,5 trilun, sampai Juni 2019. Jumlah itu diharapkan terus naik pada semester kedua tahun ini.
"Di tengah lesunya penjualan kendaraan (mobil) Indonesia yang turun sampai 12%, ternyata kinerja MTF masih baik. Sampai Juni 2019, kredit yang disalurkan MTF naik 1% dibandingkan periode sama tahun 2018 lalu," kata Presdir MTF Arya Suprihadi kepada pers di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Menurutnya, pengalaman selama ini, kinerja di paruh kedua setiap tahunnya cenderung naik. Terutama karena berbagai alasan, karena pesta politik yaitu Pilpres 2019 sudah berlalu, situasi kamtibmas di Indonesia juga bagus. "Dalam kondisi tersebut, peluang untuk menggenjot penjualan kendaraan makin baik. Dan, MTF siap memfasilitasi penjualan kendaraan di Tanah Air," jelas Arya.
Menurutnya, MTF beroperasi di seluruh Indonesia dengan 102 kantor cabang. "Dari jumlah itu, 9 kantor ada di Jakarta. Mulai bulan depan, akan tambah satu lagi di daerah Pluit, Jakarta Utara," kata Arya usai peresmian MTF Experience Lounge di Graha Mandiri, Jakarta.
Dalam rangka Hari pelanggan 2019, para Presdir MTF dan anggota direksi lain turun melayani konsumen atau customernya. Langkah serupa juga dilakukan para GM MTF di berbagai daerah di Indonesia. Ini satu langkah untuk mendekatkan diri pada customernya.
Dalam rangka Hari Pelanggan tahun 2019, menurut Arya, MTF menawarkan berbagai program menarik. Salah satunya, kredit kepemilikan kendaraan dengan bunga 3.5%, serta tenor sampai 4 tahun. "Selama bulan September 2019, pembelian kendaraan akan digratiskan biaya administrasinya," tukas pejabat Mandri Group itu.
Arya juga menyebutkan, MTF memfasiltas penjualan kendaraan dari berbagai jenis dan merk ternama di dunia. Mulai kendaraan penumpang, kendaraan komersial serta alat berat atau proyek di lapangan.
Kendaraan Proyek
"Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi saat ini, penjualan kendaraan proyek tumbuh sampai 40%. Ini peluang yang menarik untuk digarap ke depan," aku Arya didampingi jajaran Direksi MTF itu.
Mengantisipasi permindahan Ibukota Negara ke Kalimantan Timur, menurut Arya, manajemen MTF juga sudah siap. "Belum lama ini, MTF sudah membuka kantor baru yang lebih besar di Balikpapan, Kaltim. Kalau nanti benar ibukota negara pindah, MTF sudah siap," terang Arya.
Bagi MTF, urai dia, pemindahan ibukota negara ke Kaltim dilihat secara positif dan membuka peluang bisnis yang baru. "Selama ini, Kaltim mempunyai potensi pasar paling besar dibandingkan kota lain di Kalimantan," tukas Arya.
Dia menambahkan, kalaupun nanti ibukota negara pindah ke Kaltim, semua infrastruktur MTF sudah siap. "SDM juga tak masalah, kalau nanti jadi pindah tinggal menyesuakan saja," tegas Arya.(helmi)