Sampaikan Capaian Kinerja, Menhub Budi Karya Sebut DDT Beroperasi Penuh 2021
Sabtu, 19 Oktober 2019, 20:21 WIB
BisnisNews.id -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan progres kerja sampai di akhir masa kerjannya pada Kabinet Indonesia Kerja (KIB) pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK). Tapi pembangunan angkutan umum massal di perkotaan seperti MRT Jakarta, BRT di beberapa kota di Indonesia cukup menggembirakan.
"Meski diakui masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan Kementerian Perhubungan ke depan, namun hasil kerja selama lima tahun terakhir sudah mulai dirasakan masyarakat," kata Menhub Budi Karya Sumadi didampingi seluruh pejabat eselon I dihadapan awak media di Jakarta, Sabtu (19/10/2019).
Seluruh subsektor Kemenhub menyampaikan kinerjanya termasuk pekerjaan rumah yang akan segera dikerjakan pada Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin lima tahun mendatang. Termasuk pembangunan angkutan umum massal di Jakarta dan beberapa kota besar lain di Indonesia.
Sementara, progres proyek double-double track (DDT) Manggarai Bekasi, menurut Menhub, saat ini pembangunannya masih terus berjalan. "Untuk operaional DDT bukan hanya membangun track/ rel baru dari Menggarai ke Bekasi. Kalau track DDT kini sudah hampir selesai bahkan telah dilakukan uji coba," kata Menhub Budi.
Tapi, menurut dia, untuk mendukng operasional KA DDT juga harus didukung jaringan lain, seperti signal, sistem operasi, rangkaian KA pendukung, terutama di sentra pelayanan KA di Stasin Manggarai, Jakarta Selatan.
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri kepada BisnisNews.id mengakui, proyek DDT akan selesai tuntas dan siap dioperasikan penuh tahun 2021 mendatang. "Proyek fisik yang tengah dikerjakan antara lain adalah membangun jalur layang di Stasiun Manggarai."
Dengan begitu, jelas Dirjen KA, nanti bisa dipisahkan antara KA jarak jauh, KRL/ dalam kota bahkan KA Bandara bisa bersamaan dengan pusat pertemuan di Stasiun Manggarai.
Mengoperaikan DDT tak semudah yang dibayangkan selama orang. Selain track KA dan rangkaian KA baru, menurut Zulfikri, juga harus didukung faktor lain, terutama infrastruktur pendukung di Stasiun Manggarai. SDM juga harus ditambah tentunya dengan kualitas bagus, agar bisa melayani dengan baik dan selamat.
"Kini pembangunan sektor KA termasuk di Jakarta terus berlanjut. Progresnya bagus dan sesuai target. Jadi, tahun 2021 mendatang proyek KA DDT siap dioperasikan dan mampu mengangkut penumpang kommuter yang lebih besar lagi," tegas Zulfikri.
MRT Jakarta Sampai 200 Km
Menhub Budi Karya menambahkan, pembangunan angkutan massal berbasis rel di Ibukota Jakarta dan daerah lain di Indonesia juga menjadi fokus Kemenhub. Meski sudah dirancang sejak lama, tapi proyek itu dieksekusi dan selesai di masa kepemimpinan Jokowi-JK dan Menhub Budi Karya Sumadi.
Saat ini, MRT Jakarta tahap pertama fase 1 telah beroperasi yang menghubungkan Lebak Bulus Jakarta Selatan sampai dengan Bundaran Hotel Indonesia Jakarta Pusat sepanjang 15,7 kilometer (km).
Ke depan, kata Menhub Budi, jalur moda raya terpadu (MRT) Jakarta akan sepanjang 200 km. Proyek tersebut dari saat ini hanya sepanjang 15,7 km sebagai upaya memopulerkan angkutan massal berbasis rel.
"MRT akan dibangun sepanjang 200 km di Jakarta ada dari lintas selatan-utara dan barat-timur," katanya saat menyampaikan Capaian Kinerja Kementerian Perhubungan Kabinet Kerja Jokowi-JK Periode 2014-2019 di Jakarta.
MRT tahap pertama fase 1 rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia sebanyak tujuh stasiun struktur layang yang membentang ±10 km dari wilayah Lebak Bulus hingga Sisingamangaraja. Ke-7 stasiun layang, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja.
Untuk enam stasiun bawah tanah (underground) membentang ±6 km, yang terdiri atas terowongan MRT bawah tanah dan enam stasiun MRT bawah tanah, yang terdiri atas Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, Bundaran Hotel Indonesia.
Pada MRT tahap pertama fase 2, menurut Menhub Budi, akan dibangun di bawah tanah dari Bundaran Hotel Indonesia, Stasiun Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, hingga Kota.
Menhub Budi Karya menambahkan pihaknya juga akan membangun kereta ringan atau light rail transit (LRT) di lima kota hingga enam kota di Indonesia. Menurutnya, pembangunan LRT di kota besar lain itu ditetapkan untuk meningkatkan angkutan massal berbasis rel.(helmi)