Satelit Merah Putih Mengorbit Gantikan Telkom-1

Pjs Dirut PT Telkom Tbk, Herdy Harman (dari kiri), Sekjen Kemenkominfo Farida Dwi Cahyarini dan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin usai saksikan peluncuran , Senin (6/8/2018) di Jakarta. (Hedi Suryono)

Bisnisnews.id  - Satelit merah putih sukses meluncur ke luar angkasa dari  Cape Canaveral Air Force Station, Florida, Amerika Serikat,  menuju slot orbit 108 derajat Bujur Timur (108 BT),  menggunaka roket peluncur  Falkon 9 Blok 5 milik spaceX.

Peluncuran satelit Merah Putih yang di gagas PT Telekomukasi Indonesia Tbk (Persero) atau PT Telkom ini akan menggantikan  satelit Telkom1 yang sudah berusia 18 tahun (4 Agustus 1999) dan sempat mengalami kerusakan. Satelit Merah Putih ini akan menempati orbitnya 11 hari dari peluncuran   atau 18 Agustus 2018

Dengan bertenggernya  satelit Merah Putih di luar angkasa pada posisi 108 BT ini, akan lebih  memperkuat posisi operasional satelit Telkom-2 dan Telkom 3S, karena jangkauannya lebih luas dari pendahulunya.

Satelit Merah Putih ini menjadi pengusung jaringan komunikasi dengan teknologi terkini, mengandalkan platform SSL 1300 yang usia desainnya 16 tahun. Memiliki kapasitas 60 transponder aktif. Terdiri dari 24 transponder C-Band dan 12 transponder Extended C-Band yang akan melayani wilayah Indonesia dan Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Peluncuran Satelit Merah Putih yang cukup bersejarah pada hari Senin 6 Agustus 2018 ini dapat disaksikan masyarakat luas melalui live steaming channel Youtube resmi Telkom Indonesia.

Satelit yang menelan biaya 166 jjta dolar AS atau sekitar 2,4  triliun menjadi harapan baru bangsa Indonesia yang menyatukan
konektivitas lebih modern dari sebelumnya.

Nilai investasi  satelit Merah Putih ini,  lebih murah dibanding biaya peluncuran satelit  3S yang menghabiskan anggaran hingga 215 juta folar AS atau seyara dengan 3,11 triliun.

Sedangka  ongkos peluncuran  melalui roket peluncur Falcon 9 milik SpaceX menelan biaya  50 juta dolar  AS atau setara denga Rp723,7 miliar . Lebih murah sekitar Rp140 miliar dari biaya peluncuran dengan roket konvensional.

Artinya,  pilihan Telkom kepada roket peluncur SpaceX  sudah sangat tepat, karena lebih efisien dengan tingkat peluncur yang lebih tinggi. (Syam S)