Sebelum Putus Hubungan, UAE Retas Situs Berita Qatar
Senin, 17 Juli 2017, 09:38 WIBBisnisnews.id - Uni Emirat Arab meretas situs berita pemerintah Qatar pada bulan Mei dan memasukkan cerita palsu yang digunakan sebagai dalih krisis saat ini antara Qatar dan beberapa negara Arab, menurut laporan The Washington Post pada hari Minggu (16/7/2017).
Kedutaan Besar Emirati di Washington mengeluarkan pernyataan tanggapan yang menyebut laporan Post itu salah dan bersikeras UEA tidak memiliki peran apa pun dalam dugaan peretasan tersebut.
Laporan tersebut mengutip pejabat intelijen AS yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa anggota senior pemerintah Emirati membahas rencana tersebut pada tanggal 23 Mei. Pada hari berikutnya sebuah berita muncul di situs berita Qatar, mengutip pidato oleh emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad al- Thani, di mana dia diduga memuji Iran dan mengatakan Qatar memiliki hubungan baik dengan Israel. Laporan serupa muncul di Twitter juga.
Agensi dengan cepat mengklaim bahwa situs itu telah diretas dan artikel tersebut dihapus. Namun Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir memblokir media Qatar dan kemudian memutuskan hubungan diplomatik.
Krisis yang sedang berlangsung akan mempersulit perjuangan koalisi pimpinan AS melawan kelompok ISIS karena semua peserta adalah sekutu AS dan anggota koalisi anti ISIS. Qatar adalah tuan rumah bagi lebih dari 10 ribu tentara AS dan kantor pusat regional Komando Pusat AS, sementara Bahrain adalah rumah Armada ke-5 Angkatan Laut AS.
Presiden Donald Trump telah memihak pada Arab Saudi dan UEA dalam perselisihan tersebut, yang secara terbuka mendukung pendapat mereka bahwa Doha adalah pendukung kelompok militan Islam dan destabilisasi kekuatan di Timur Tengah.
Sekretaris Negara AS, Rex Tillerson baru-baru ini pergi untuk diplomasi antar negara Teluk, namun dia meninggalkan wilayah tersebut tanpa adanya tanda-tanda resolusi. (marloft)