Segini Pendapatan Usaha Maskapai Garuda Pada Semester I-2024
Rabu, 02 Oktober 2024, 19:54 WIBBISNISNEWS.id – PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Garuda Indonesia) group membukukan peningkatan pendapatan usaha Semester 1-2024 (audited) sebesar 18,27 persen.
Peningkatan itu lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 yakni dari sebelumnya 1,37 miliar dolar AS menjadi 1,62 miliar dolar AS
Pendapatan usaha ini selaras dengan pertumbuhan jumlah penumpang di sepanjang Semester 1-2024 sebanyak 11,53 juta penumpang atau naik signifikan 27,40 persen dibandingkan dengan Semester 1-2023 yaitu 9,05 juta penumpang.
Adapun capaian angkutan penumpang sampai dengan Juni 2024 tersebut berasal dari Garuda Indonesia (mainbrand) sebanyak 5,27 juta penumpang yang naik signifikan 45,17 persen dan Citilink sebanyak 6,27 juta penumpang yang turut naik 15,49 persen.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, hingga pertengahan tahun 2024, Garuda Indonesia secara bertahap berhasil mengimplementasikan sejumah langkah strategis.
Yakni, berupa optimalisasi kinerja baik dari aspek layanan dan aspek operasional, termasuk menghadirkan rangkaian inisiatif yang dapat meningkatkan performa kinerja perusahaan terutama dari sisi pendapatan usaha.
“Lebih lanjut, perolehan peningkatan pendapatan usaha tersebut dikontribusikan oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar US$1,27 miliar yang tumbuh 15,72 persen (YoY), pendapatan penerbangan tidak berjadwal sebanyak US$177,97 juta atau tumbuh 24,93 persen dari tahun 2023 di periode yang sama yakni US$142,46 juta, dan pendapatan lainnya yang meningkat hingga 33,01 persen dari sebelumnya US$126 juta menjadi US$167,6 juta,” papar Irfan.
Tren penguatan fundamen kinerja positif Perusahaan juga terefleksikan di paruh pertama tahun 2024 di antaranya dari sisi pertumbuhan EBITDA sebesar 14,91 persen yakni menjadi 416,48 juta dolar AS atau membaik dari periode Semester 1-2023 sebesar 362,40 jutandolar AS.
Kemudian pada Perusahaan turut membukukan operating revenue sebesar 1,62 miliar dolar AS di periode Semester 1 tahun 2024 atau tumbuh 18,27 persen (YoY).
"Tidak dapat dipungkiri ditengah fase industri penerbangan global yang masih terus bergerak dinamis pasca pandemi, penguatan profitabilitas Perusahaan masih menjadi tantangan utama yang terus kami akselerasikan. Dengan konsistensi pertumbuhan kinerja yang tumbuh positif dari segi pendapatan usaha, kami meyakini Garuda Indonesia secara bertahap dapat terus mempertahankan kinerja positif hingga akhir tahun 2024. Hal ini yang terus kami maksimalkan melalui fokus peningkatan alat produksi, optimalisasi jaringan penerbangan melalui kolaborasi strategis, hingga memperluas portfolio bisnis pada lini ancillary revenue".
Sejumlah kinerja Perusahaan yang mendukung pencapaian kinerja positif sampai dengan pertengahan tahun 2024 lalu, di antaranya yakni Garuda Indonesia terus tingkatkan akselerasi pemenuhan kewajiban usaha melalui penyelesaian pelunasan Sebagian atas Surat Utang dan Sukuk sebagai wujud langkah perbaikan struktur permodalan dalam rangka penyehatan kinerja Perusahaan yang berhasil diirampungkan di awal tahun lalu.
Kemudian Garuda Indonesia (mainbrand) berhasil menyelesaikan operasional haji tahun 2024 dengan pencatatan kenaikan jumlah penumpang dibandingkan angkutan pada periode tahun sebelumnya sehingga turut menyumbang catatan positif di perolehan pendapatan penerbangan.
Upaya implementasi langkah optimalisasi kinerja sebagai bagian dari proses transformasi berkelanjutan yang dilaksanakan oleh Perusahaan secara intensif juga terlaksana pada penguatan sinergi dalam kaitan kerja sama komersial antara Garuda Indonesia dan Singapore Airlines untuk membawa manfaat lebih bagi pengguna jasa kedua maskapai untuk rute penerbangan dari/menuju Indonesia dan Singapura. Kerja sama ini sekaligus turut memperkuat ekosistem bisnis penerbangan dikawasan regional yang diharapkan dapat memperkuat posisi Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan global dengan jangkauan jaringan yang semakin kompetitif baik di pangsa pasar domestik maupun internasional.
Selain itu, penyampaian laporan keuangan konsolidasi (audited) periode sampai dengan bulan Juni 2024 ini turut menindaklanjuti salah satu inisiatif strategis Garuda Indonesia yaitu pengalihan kepemilikan hanggar dan fasilitas pendukungnya kepada sebagai penyertaan modal secara non-tunai (inbreng) kepada entitas usahanya PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI). Melalui also korporasi tersebut nantinya akan menambah kepemilikan saham Garuda Indonesia di GMF.
“Adanya aksi korporasi dalam skema inbreng tersebut, kiranya dapat membawa manfaat berkelanjutan terutama mendukung langkah langkah optimalisasi kinerja keuangan, utamanya melalui improvement posisi ekuitas Perusahaan secara konsolidasi, serta optimalisasi aset yang dapat memaksimalkan berbagai pengembangan kegiatan usaha," jelas Irfan.
“Melalui optimisme yang terus diperkuat oleh seluruh entitas bisnis Garuda Indonesia secara grup. Kami yakin bahwa fokus Perusahaan untuk memanfaatkan tahun 2024 sebagai fase perbaikan dapat terakselerasi dengan maksimal menyusul perkembangan pariwisata Indonesia yang secara bertahap terus meningkat baik untuk perjalanan dalam negeri (domestik) maupun kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, serta dibarengi dengan program strategis Pemerintah dalam menumbuhkan geliat mobilitas masyarakat terutama dengan menggunakan opsi transportasi udara,” jelas Irfan.
(*/syam)