Setelah Boeing dan Airbus, Kini China - Rusia Ikut Mainkan Peran
Kamis, 14 Juli 2016, 20:19 WIBBisnisnews.id - Persaingan kuat industri penerbangan, Boeing dan Airbus nampaknya meluas. Karena persaingan ekonomi yang digenjot lewat industri penerbangan sekarang ini juga diramaikan oleh Rusia dan China dengan produk narrow body masing-masing MC - 21 dan jet C 919.
Persaingan ekonomi yang dimainkan negara produsen industri penerbangan, antara Airbus Eropa yang menempatkan pabriknya di Touluse Perancis dan Boeing Amerika dan tinggginya orang bepergian lewat udara ketimbang kapal laut dan angkutan jalan menambah bergairahnya bisnis satu ini.
Pada pesta dirgantara Farnborough Air Show 2016 di Hampshire, Inggris, seperti berjamaah memarkan kehebatan produksi pesawatnya. Amerika Serikat yang diwakilkan Boeing Company menawarkan Boeing 737 Max, pesawat generasi terbaru yang bisa vertikal take-off.
Sepert dikutif CNBC, Kamis (14/7/2016), Boeing 737 Max melakukan debut internasional pada Farnborough. Sementara Airbus Group, produksi Uni Eropa yang bermarkas di Toulouse, Perancis, menawarkan A320neo.
Tidak mau kalah, China dan Rusia turut meramaikan pertarungan di segmen pesawat narrow-body (pesawat single-aisle), jenis paling popular dari para operator pesawat.
Irkut, produsen pesawat Rusia meluncurkan MC-21 pada bulan lalu dalam sebuah upacara yang dihadiri Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev. Irkut berikhtiar menghidupkan bisnis internasional jet mereka, yang saat ini memiliki 175 pesanan perusahaan terutama di Rusia.
Seperti halnya produk Rusia lainnya yang terkenal bandel--AK 47 dan otomotif Lada--Irkut disebut-sebut memiliki desain dengan efisiensi bahan bakar sebagai andalan untuk melakukan penjualan besar. Memberikan pelanggan tingkat kenyamanan yang sama dengan pesawat berbadan lebar seperti Boeing 787.
Kepada CNBC, Wakil Presiden Penjualan dan Pemasaran Irkut, Kirill Budaev mengatakan fitur kunci MC-21 adalah tekanan kabin rendah dan lebar yang lebih besar. "737 Max memiliki lebar badan pesawat 3,75 meter, kami memiliki lebih dari empat meter. Dan ruang tambahan ini memberikan ruang pribadi tambahan pada Anda, seperti lebar bantal dan lebar lorong, yang bisa membuat orang melewati satu sama lain di pesawat,"ujarnya setengah berpromosi.
Dengan sedikit ‘menepuk dada’, Budaev menyebut MC-21 bukan pesawat Rusia melainkan sebuah pesawat internasional dengan otak Rusia. Ia menambahkan bahwa perusahaan pemasok internasional seperti Pratt & Whitney, Zodiac, dan Honeywell akan membantu pesawat tersebut mendapatkan daya tarik global.
Tidak mau kalah, China juga membuat sebuah drama besar dalam industri penerbangan global. Commercial Aircraft Corporation of China (Comac) meluncurkan jet C919 pada tahun lalu, untuk menantang Boeing, Airbus, dan Irkut. Meski sempat melakukan penundaan uji coba, namun Comac optimistis bisa mengambil ceruk bisnis pesawat narrow-body.