Sinergi Modal Kerja BUMN dan APBN Harus Bisa Dioptimalkan
Minggu, 19 Januari 2020, 18:26 WIBBisnisNews.id -- BUMN mempunyai omset dan modal usaha sebesar Rp2.400 triliun per tahun. Jumlah itu lebih besar dari APBN yang hanya Rp2.400 triliun tahun 2020 ini. Jika disinergikan bisa menjadi kekuatan luar biasa untuk membangun ekonomi nasional.
"Modal usaha BUMN itu jika disinergikan dengan APBN, maka akan menjadi kekuatan ekonomi yang mampu menggerakkan usaha di dalam negeri," kata Presiden Jokowi di Jakarta.
Saat pelantikan BPP HIPMI di Jakarta pekan lalu, Presiden Jokowi dengan tegas mengatakan, kini saatnya peaku ushaha nasional termasuk termasuk anggota HIPMI untuk ikut berkiprah dan membangun perekonomian nasional. Presdien ingin plakusaha lokal atau HIPMI bukan lagi jago kandang. Kini saatnya mereka "go international" dan membuktikan bangsa Indonesia mampu.
Modal usaha BUMN sebesar Rp2.400 triliun adalah dana yang sangat besar jika dikelola dengan profesional. Proyek BUMN itu tersebar di seluruh Indonesia mulai Aceh sampai Papua.
"Modal usaha BUMN dan APBN ini bisa menjadi kekuatan besar untuk membangun ekonomi Indonesia. Anggota HIPMI misalnya, harus lebih aktif dan menunjukkan dirinya pelaku usaha yang andal, dan bisa memanfaatkan setiap peluang di dalam negeri," pinta Jokowi.
HIPMI ke depan harus menjadi kekuatan Indonesia yang benar-benar nyata. Bukan hanya di bidang ekonomi, bahkan juga di bidang politik. "Kini banyak anggota atau mantan pengusaha HIPMI yang sudah ikut mengambil peran di negeri ini," kata Jokowi berpromosi.
Masih banyak tugas yang harus diselesaikan bangsa ini, termasuk pelaku usaha nasional. Menurut data BPS per September 2019, masih ada 24 juta warga miskin di Indonesia. Selain itu, kesenjangan kemiskinan antara kola dan desa masih tinggi.
Ekonom INDEF Enny Sri Hartati mengatakan, pelaku usaha nasional termasuk HIPMI bisa mengambil peran lebih besar dengan lebih banyak membuka dan menyiapkan lapangan kerja baru. "Semakin banyak warga bekerja, angka kemiskinan turun. Sebaliknya, kesejahteraan rakyat akan semakin baik pula," kata Enny.
Perintah dan harapan Presiden Jokowi untuk melibatkan pengusaha lokal khususnya HIPMI dalam proses pembangunan nasional harus disambut dengan baik. "Indonesia butuh peran serta kaum muda, terlebih anggota HIPMI untuk mengambil peran dalama pembangunan ini," tegas Enny.(helmi)