Soal Pengguanaan Anggaran, Beranikah Jokowi Jewer Puan Maharani .... ?
Selasa, 21 November 2017, 12:07 WIBBisnisnews.id - Tahun 2016, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menjalankan proyek pengadaan jasa konsultan/tenaga ahli, terkait kegiatan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Proyek ini di bawah tanggung jawab satuan kerja Revolusi Mental dengan persiapan anggaran senilai Rp 8.057.551.000. dari total anggaran, yang terserap hanya sebesar Rp5.161.034.847.
Center for Budget Analysis menilai, dalam proyek pengadaan Jasa Konsultan, kementerian yang dipimpin Puan Maharani tersebut terindikasi adanya tindakan manipulasi yang berpotensi merugikan keuangan negara.
Berikut contohnya:
Dalam Pengadaan jasa konsultan/tenaga ahli terkait desain logo GNRM yang dilaksanakan oleh sdr. AM. Pengerjaan Desain logo tersebut dilaksanakan selama 60 hari kerja terhitung sejak ditandatangani kontrak pada tanggal 3 Juni 2016.
Adapun biaya untuk pekerjaan tersebut pihak Menko PMK melaporkan telah menghabiskan anggaran sebesar Rp48.750.000, dengan rincian untuk biaya personil sebesar Rp40.500.000 dan biaya langsung non personil sebesar Rp8.250.000.
Selanjutnya Pengadaan jasa konsultan/tenaga ahli desain materi sosialisasi GNRM (X Banner, Poster, Mug, Goody Bag, Signboard) dilaksanakan oleh sdr. ASW. angaran yang dihabiskan sebesar Rp49.000.000.
Pengadaan jasa konsultan/tenaga ahli platform online gugus tugas GNRM dilaksanakan oleh sdr. AT. Adapun anggaran yang dihabiskan sebesar Rp43.250.000.
Terakhir dalam, Pekerjaan jasa konsultan/tenaga ahli pembuatan bahan sosialisasi GNRM melalui komunikasi visual dalam rangka kegiatan GNRM dilaksanakan oleh sdr. MBE. Anggaran yang dihabiskan sebesar Rp48.500.000
Yang menjadi persoalan adalah, hitungan biaya diatas sarat manipulasi karena tidak disertai dengan laporan gaji pegawai yang dapat dipertanggungjawabkan. Misalnya bukti setor pajak penghasilan sebagai dasar klarifikasi dan negosiasi.
Temuan di atas, semakin menambah catatan buruk Menko PMK khususnya terkait penggunaan uang negara yang terkesan seenanknya. Menjadi tantangan sendiri bagi Jokowi, apakah beliau berani mengevaluasi Puan Maharani .
21 November 2017
Jajang Nurjaman
*) Penulis adalah Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis