Spanyol Upaya Keras Cegah Kemerdekaan Catalan
Senin, 02 Oktober 2017, 20:10 WIBBisnisnews.id - Spanyol berjanji pada hari Senin 2 Oktober untuk menghentikan Catalonia agar tidak mengumumkan kemerdekaan setelah kekacauan referendum yang melibatkan polisi anti huru hara menggunakan tongkat dan peluru karet.
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengadakan perundingan darurat setelah pemimpin Catalan Carles Puigdemont yang menyatakan pada hari Minggu 1 Oktober bahwa wilayah tersebut telah memenangkan hak kemerdekaan dan melepaskan diri dari Spanyol.
Gambar polisi anti huru hara memukuli calon pemilih dengan tongkat dan menembakkan peluru karet untuk membubarkan kerumunan orang selama referendum di hari Minggu mengejutkan banyak orang di Spanyol dan Eropa.
Puidgemont mengajukan permohonan pada Senin 2 Oktober untuk melakukan mediasi internasional guna membantu mengatasi krisis tersebut, dan meminta semua polisi yang dikirim ke Catalonia agar dipindahkan.
Dalam reaksi pertamanya pada hari Senin 2 Oktober, Uni Eropa mendesak semua pihak untuk bergerak sangat cepat dari konfrontasi ke dialog dan mengatakan kekerasan seharusnya tidak menjadi bagian dari politik.
Dari AFP, Puigdemont kemarin mengatakan bahwa 90 persen pemilih yang ambil bagian dalam referendum telah memilih untuk merdeka, menentang tindakan keras polisi dan pemerintah Madrid. (marloft)