Swasta Diundang Melanjutkan Proyek KA di Sulsel Sepanjang 116 kilo meter
Selasa, 20 Desember 2016, 14:06 WIB
Bisnisnews.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan,setelah diselesaikannya pembangunan jalur KA sepanjang 30 KM ruas Makassar-Pare-pare yang menggunakan anggaran APBN dan APBD, sisanya sepanjang 116 km diserahkan kepada investasi swasta nasional atau asing.
" Kalau sekarang ini kan APBN dan APBD kita pakai untuk investasi. Tapi yang akan datang, bisa digunakan untuk jaminan PSO bagi swasta yang akan invest. Jadi kalau sekarang kita sudah invest sejauh 30 sampai 40 KM, sekitar 100 KM nya itu adalah swasta," kata Menhub Budi, Selasa (20/12/2016).
Kata menhub Budi, kedepan, APBN hanya akan digunakan untuk memberikan stimulus bagi swasta untuk berinvestasi. Caranya yaitu bisa berupa pemberian jaminan PSO dan lain-lain.
" Stimulus itu dilakukan agar menarik swasta baik lokal maupun asing masuk kesini," kata Menhub Budi.
Dikatakan, pemerintah pusat dan daerah telah berkomitmen berkomitmen untuk terus melanjutkan proyek pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi rute Makassar - Pare-pare.
" Kita pastikan untuk terus melanjutkan proyek ini. Anggaran APBN dan APBD konfirm, untuk terus melaksanakan proyek ini sampai akhir 2019," tegasnya.
Menhub Budi mengatakan, proyek yang dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Kabupaten Barru, dan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub tersebut, hingga saat ini telah menyelesaikan pembangunan jalur KA sepanjang 16,1 KM dari total jalur KA Makassar-Pare-Pare sejauh 146 KM.
Agar proyek ini bisa terus berlangsung, Menhub Budi mengatakan akan melakukan cara-cara baru yang berbeda. Ia menginginkan pada tahun 2019 awal paling tidak sudah berhasil dibangun sepanjang 30 KM dan langsung bisa beroperasi.
" Saya sudah berdiskusi dengan Pemerintah Daerah agar sesegera mungkin dapat menyelesaikan hingga kilometer tertentu di tahun 2019. Ini akan kita jadikan quick win. Sebagai modal, agar masyarakat langsung dapat menikmati," ujarnya.
Untuk mempercepat proses pembangunannya, Menhub Budi meminta dilakukan re-engineering dan value engineering baik terhadap model konstruksinya maupun terhadap outcome apa yang dirasakan masyarakat dari adanya pembangunan KA tersebut.
" Contoh, adanya rel elevated diatas sungai dalam rencana pembangunannya, itu kan per 1 KM nya bisa sekitar 500 milyar. Alangkah bagusnya kita bisa buat rel yang tidak elevated. Selain itu, kita juga harus mengkaji dampak ekonomi sosial yang dirasakan masyarakat dari hasil pembagunan ini," jelasnya.(Syam Sk)