Tak Ada Extra Flight, Citilink Indonesia Bidik Load Factor 70% Saat Nataru
Rabu, 20 November 2019, 17:05 WIBBisnisNews.id -- Maskapai Citilink Indonesia, anak usaha Garuda Indonesia Group menargetkan Citilink tetap mencapai tingkat keterisian penumpang (load factor) hingga 70 persen, saat musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019/2020 mendatang.
Beberapa rute-rute penerbangan yang diperkirakan paling ramai adalah Jakarta dan Bali dan kota tujuan wisata lain di Indonesia. Pada libur akhir tahun, banyak wisatawan asing dan domestik pergi melancar, bukan semata-mata merayakan Natal.
"Pada masa libur Nataru 2020, mereka bukan hanya diisi oleh penumpang yang merayakan Natal, tetapi juga pelancong yang ingin berlibur," kata Senior Manager Corporate Communication Citilink Indonesia Fariza Astriny di Pressroom Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Oleh karena itu, lanjut dia, pihak Citilink cukup akan memaksimalkan armada yang ada menghadapi liburan Nataru 2020 mendatang. Sejauh ini, belum ada rencana perusahaan Citilink akan menambah extra flight.
Dikatakan Fariza, “Kami tidak ada extra flight untuk Natal dan Tahun Baru ini, pertimbangannya kami lebih ke memaksimalkan utilisasi armada yang ada,” kilah dia.
Selanjutnya, Citilink akan mengoperasikan armada yang akan dioperasikan selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2020 sebanyak 310 penerbangan per hari. “Jumlah itu sudah maksimal atau operasi penuh. Rata-rata harian, Citilink hanya mengoperasikan sekitar 200 penerbangan,” terang Fariza lagi.
Fariza juga menuturkan pihak Citilink tidak mengajukan penerbangan tambahan pada Natal dan Tahun Baru 2020 ini. Namun maskapai komit tetap bisa memberikan pelayanan optimal kepada penumpang setianya.
Mengacu pada musim ramai Lebaran lalu, jelas Fariza, yang juga tidak mengoperasikan penerbangan tambahan. Salah satu alasannya adalah efisiensi dan optimalisasi armada yang ada untuk melayani lonjakan penumpang yang terjadi.
“Sudah kami lakukan pada Lebaran juga pada peak season lainnya tidak ada extra flight tapi, cukup memaksimalkan armada yang ada. Dan itu sudah optimal,” tegas Fariza.(helmi)