Tak Ada Penutupan Jalan Tol, Kendaraan Angkutan Logistik Tetap Jalan
Rabu, 22 April 2020, 12:11 WIBBisnisNews.id -- Direktur Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat (Hubdat), Kemenhub Sigit Irfansyah, ATD, MT mengatakan, Pemerintah tidak akan menutup jalan tol saat larangan mudik mulai 24 April 2020 besok. Pemerintah cq. Kemenhub bersama pihak terkait akan segera menerbitkan aturan soal larangan mudik ini.
"Yang ada, hanya pembatssan atau pengedalian kendaraan di jalan tol. Untuk kendaraan angkutan logistik tetap jalan, agar pasokan kebutuhan pokok masyarakat tetap terjadi," kata Sigit saat mewakili Dirjen Hubdat Budi Setiyadi pada diskusi daring "Mengantisipasi Mudik Lebaran Saat Pandemi dari Berbagai Perspektif", Rabu (22/4/2020).
Dikatakan, dalam rentang waktu 24 April sampai 7 Mei 2020, maka opsi yang dilakukan Pemerintah adalah akan diminta putar balik dan kembali ke asalnya. Aparat di lapangan baik Kemenhub, Dishub, Korlantas, Jasa Marga dan BUJT lain akan melakukan penjagaan di sejumlah check point keluar/ masuk Jakarta.
Namun, kata Sigit, setelah tanggal 7 Mei 2020 nanti, jika ada pihak tertentu yang memaskakan mudik baik menggunakan kendaraan pribadi, angkutan umum bahkan sepeda motor akan ada sanksinya. "Bagi mereka yang melanggar, akan ada sanksi sesuai ketentuan yang berlaku," jelas SIgit dalam diskusi dengan moderator Tulus Abadi itu.
Menurut anggota IKAALL STTD itu, Kemenhub pihak terkait akan dibantu aparat di daerah seperti BPTD, Pemda, Dishub, Polres akan ikut bersam-sama menjaga dan mengamankan di daerah masing-masing.
"Dengan harapan, masyarakat bisa menaati aturan, dan tidak memaksakan diri mudik. Jika tidak mereka akan kena sanksi, baik di jalan tol atau jalan arteri di berbagai daerah," papar Sigit yang juga mantan Ketua STTD Bekasi itu.
Dia menambahkan, untuk penegakkan hukum di lapangan, maka ujung tombaknya ada di Polri tentunya bersama-sama kita di lapangan. "Jadi, sinyalemen di masyarakat ada pertanyaan apakah truk itu membawa barang/ sembako atau justru orang "yang memaksa mudik" nanti aparat di lapangan yang akan menindak," kilah Sigit.
Jasa Marga Mendukung
Sementara, manajemen PT Jasa Marga sebagai operator jalan tol siap mendukung kebijakan Pemerintah melarang mudik 2020 guna mencegah penyebaran covid-19 ini. Langkah ini sudah dilakukan dengan sosialisasi Jasa Marga dengan pesan sosial secara online agar masyarakat tidak mudik demi keselamatan dan kesehatan bersama.
"Jasa Marga tentu mendukung dan ikut mengamankan jalur mudik melalui jalan tol bersama pihak lainnya (Kemenhub dan Korlantas Polri," kata Reza Febrian, saat mewakili Direktur Operasi Jasa Marga Subakti Syukur saat diskusi daring bersama YLKI itu.
Kendati begitu, menurut dia, sejak pengumuman Masa Darurat Covid-19 dan diikuti penerapan PSBB di Jakarta dan Jabodebek dan beberapa daerah di Indonesa arus kendaraan di jalan tol turun. "Khusus di wilayah tol Jabodetabek secara rata-rata terjadi penutupan sampai -45% dibandingkan kondisi normal," kata Reza.
Dari beberapa pintu check point di jalan di perbatasan dengan Jakarta semua turun, bervariasi antara 20% sampai 50% bahkan lebih. Sebagai contoh, kata Reza, di pada Seninn (13/4/2020) data di GT Cibubur turun -27%, GT Cikarang Utama turun -27%, GT Cikupa turun -26%, dan GT Ciawi 1 turun -35%.
Secara akumulasi, posisi Kamis (16/4/2020) terjadi penurunan traffik lalu lintas di wilayah Toll Metropolitan Jakarta dan sekitarnya mencapai -45%. "Data itu diperoleh dari kondisi di lapangan, selain itu juga diakukan pemeriksaan di beberapa check point di jalan tol Jakarta dan sekitarnya," tandas Reza.(helmi)