Tambahan Pembiayaan APBN 2018 Melalui Penjualan Saving Bonds Ritel
Senin, 28 Mei 2018, 16:17 WIB
Bisnisnews.id - Kementerian Keuangan mencatat, penjualan instrumen saving bonds ritel (SBR) dengan masa penawaran 14 - 25 Mei 2018, terkumpul sebesar Rp1,928 triliun.
Penjualan SBR003 yang melibatkan 7.642 investor di 34 provinsi 5.683 investor baru itu menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman, seluruh dana hsil penjualan digunakan untuk pembiayaan APBN 2018.
Baca Juga
Pembiayaan APBN 2018 yang bersumber dari penjualan SBR003 itu meliputi, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Rata-rata volume pemesanan per investor SBR003 yang dilepas secara online itu mencapai Rp252,3 juta. Sedangkan SBR sebelumnya, rata-rata volume pemesanan Rp328,5 juta.
Dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (28/5/2018) Luky menjelaskan, jumlah investor terbesar berada pada pemesanan Rp1 juta sampai Rp100 juta yang mencapai 61,89 persen.
Berdasarkan kelompok umur, jumlah investor terbesar berada pada kelompok usia 25 sampai 40 tahun yang mencapai 36,72 persen dari total jumlah investor.
Sedangkan para investsor yang dilihat dari sisi profesi ialah rata-ata pegawai swasta yang mencapai 40,37 persen, selanjutnya kelompok wiraswasta (21,54 persen) dan ibu rumah tangga (9,20 persen).
Penjualan secara langsung melalui sistem elektronik ini jangkauannya lebih luas di wilayah Indonesia tengah dan timur mencapai 10,94 persen. Ini cukup bagus, sesuai target awal menjaring investor ritel.
Jenis kupon SBR003 ditetapkan dengan suku bunga acuan BI 7-day reverse repo rate (7DRRR).Tingkat kupon untuk periode tiga bulan pertama (Mei -Agustus 2018) 6,80 persen, berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon sebesar 4,25 persen ditambah spread tetap 2,55 persen.
Luky mengatakan, kenaikan BI rate 25 basis poin otomatis maka kuponnya disesuaikan menjadi 7,05 persen yang dilakukan per tiga bulan. (Ari)