Tangkal Virus Corona, Ini Yang Dilakukan Ditjen Hubla dan KKP
Senin, 03 Februari 2020, 20:40 WIBBisnisNews.id -- Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ir.R.Agus H. Purnomo mengatakan, pihaknya bersama Kemenkes cq. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di seluruh pelabuhan international di Indonesia melakukan pemeriksaan kapal dan crew/ anak buah kapal (ABK) asal China atau pernah singgah di China dalam kurun 14 hari terakhir.
"JIka ada kapal dari China atau pernah singgah di China, maka seluruh crewnya akab diperiksa petugas KKP sebelum masuk ke pelabuhan di Indonesia. Pemeriksaan dilakukan di kapal saat lego jangkar menjelang masuk dermaga," kata Dirjen Agus menjawab pers di Jakarta, Senin (3/2/20200.
Menurutnya, sejauh ini belum ada laporan ABK atau pihak lain di kapal yang masuk Indonesia terpapar virus Corona. "Kalau ada indikasi ABK yang terpapah virus Corona, mereka akan diberian teratment dan dirujuk ke RS rujukan penanganan virus Corona terdekat," kata Dirjen Agus saat dikonfirmasi BisnisNews.id.
Menurutnya, terkait antisipasi virus Corona di pelabuhan atau matra laut ini, maka pihak KKP, Kemenkes sudah mempunyai SOP baku. Sebelum kapal sandar, maka seluruh ABK-nya akan diperiksa, dicek suhu tubuhnya atau keluhan kesehatan lain yang dirasakan.
"KKP sudah mempunyai SOP baku, dan Kemenkes memang ahlinya kalau terkait penyakit termasuk dampak virus Corona ini. Yang dilaukan Ditjen Hubla sekarang adalah memerkuat koordinasi dan sinergi dengan KKP untuk mencegah dan menangkal virus asal Wuhan China itu," jelas Dirjen Agus.
Dia menambahkan, perlakuan atau treatmen terhadap kapal dan ABK asal China atau daerah lain yang dicurigai terpapar vitus Corona sama dengan matra udara. "Sebelum kapal dan ABK masuk dermaga atau pelabuhan, mereka akan diperiksa dan dipastikan tidak terpapar virus Corona," kilah mantan Dirut INKA Madiun itu.
Seperti diketahui, saat ini ada 142 pelabuhan umum yang diusahakan termasuk pelabuhan international. Tapi, yang melayani penumpang international sangat kecil. "Fakus Ditjen Hubla bersama KKP Kemenkes adalah, bagaimana memperketat pemeriksaan ABK asal China atau negara lain yang dicurigai," kilah pejabat eselon I Kemenhub itu.
35 Kapal China ke Tanjung Priok
Direktur Namarin Siswanto Rusdi menyebutkan, ada sekitar 35 kapal asal Pelabuhan China dari tanggal 1-26 Januari 2020 membawa total 738 crew masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. "Namun, sejauh ini pelabuhan terbesar di Indonesia masih negatif virus Corona. Dan semoga tidak terpapar virus mematikan itu," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, Capt. Hermanta, MH menginstruksikan agar kapal-kapal diharuskan angker di luar kolam pelabuhan dan semua crew tak diperbolehkan ada yang turun.
Dikatakan, mereka baru diperbolehkan turun setelah mendapat hasil inspeksi dari karantina kesehatan yang menyatakan clear, tidak ada yang suspeck, baru boleh sandar.
"Dan, crew kapal tak boleh keluar dari pelabuhan atau stay di kapal karena masih dalam masa pengawasan 14 hari. Sebab, masa inkubasi virus Corona adalah 7 hari dan masa pengawasan 2 kali masa inkubasi," tegas Hermanta.(helmi)