Tantangan Global, AirNav Indonesia Wajibkan Petugas ATC Masuk Simulator Secara Berkala
Kamis, 12 Juni 2025, 17:33 WIB
BISNISNEWS.id – AirNav Indonesia wajibkan para pemandu lalu lintas udara atau air traffic controller (ATC), mengikuti pelatihan melalui simulator ATC.
Pelatihan rutin ini merupakan bagian dari upaya manajemen dalam meningkatkan kompetensi para pemandu pesawat udara, sesuai kebutuhan industri penerbangan global.
Pelatihan para pemandu pesawat udara ini juga menandai diresmikannya pengoperasian Simulator ATC di Kantor AirNav Indonesia Cabang JATSC, Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (12/6/2025)
Direktur Utama Perum AirNav Indonesia Capt. Avirianto Suratno, dalan keterangan tertulisnya mengatakan, simulator ATC merupakan kebutuhan pendidikan dan pelatihan yang memiliki nilai strategis dalam meningkatkan kompetensi para pemandu pesawat udara.
”Kegiatan ini menjadi tonggak penting bagi AirNav Indonesia untuk mengimplementasikan konsep seamless operations secara nyata, sebagaimana rekomendasi dari hasil NOSS tahun 2023 oleh ICAO, untuk menjami layanan navigas penerbangan yang aman, efisien, terkoordinasi dan tidak terputus lintas sektor maupun unit,” ungkap Avirianto.
Seperti dikertahui, NOSS atau Normal Operations Safety Survei yang dijalankan organisasi penerangan sipil ICAO, merupakan metodologi pengumpulan data keselamatan selama cakupan operasi ATC normal.
Operasi ATC normal dapat digambarkan bahwa pemanduan lalu lintas atau udara berlangsung tanpa kecelakaan, insiden, maupun situasi atau kejadian yang mengharuskan pelaporan maupun dilakukannya investigasi berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
Pemanfaatan peran Simulator ATC secara optimal di bawah pengelolaan Direktorat Sumber Daya Manusia melalui Learning and Knowledge Management Division tersebut, ungkap Avirianto, merupakan konsep baru untuk meningkatkan konmpetensi para personel ATC dalam memberikan layanan navigasi penerbangan yang menjadi bisnis utama perusahaan.
”Melalui simulator, situasi operasional secara nyata yang disimulasikan dengan melibatkan sektor-sektor penerbangan aktif ini akan mempertajam kompetensi para personel ATC dalam menjalankan peran dan tanggung jawab mereka, menjaga keselamatan penerbangan. Jadi, tidak hanya peralatan dan sistem yang kami perhatikan, personel SDM juga kita kejar untuk di-upgrade kompetensinya untuk menjaga kesinambungan pembinaan dan performa layanan,” tegasnya.
Direktur SDM dan Umum Didiet KS Radityo, menambahkan, saat ini AirNav Indonesia memiliki dua lokasi Simulator ATC yang akan dioptimalisasikan untuk kebutuhan peningkatan kompetensi personel ATC tersebut, yaitu di Kantor Cabang JATSC Bandara Soekarno Hatta dan di Kantor Cabang MATSC, Makassar. Pelatihan melalui simulator ini akan menjadi prosedur pelatihan berkelanjutan dan terjadwal bagi seluruh personel ATC Airnav Indonesia ke depan.
”Kami telah secara khusus membentuk gugus tugas untuk pelaksanaan program ini. Mereka yang merancang exercise sesuai kebutuhan dan kondisi riil di lapangan dengan mengacu pada data traffic sehari-hari. Situasi yang digambarkan akan benar-benar tampak nyata. Sehingga melalui program ini, ke depan, kami akan jauh lebih mudah untuk menemu kenali apa saja yang harus kami lakukan dan benahi untuk semakin meningkatkan kompetensi para personel ATC,” tambah Didiet. (Syam)