Tekan Biaya Operasi, Pertamina Blok Mahakam Gunakan Fluida Pengeboran SF-05
Kamis, 24 Oktober 2019, 05:52 WIBBisnisNews.id -- PT Pertamina kembali mengirimkan Smooth Fluid (SF)-05 yang akan digunakan di Blok Mahakam, Kalimantan. Sebanyak 700 KL SF-05 mulai dikirimkan untuk membantu proses pengeboran di Blok Mahakam sehingga produksi menjadi lebih maksimal dan biaya bisa ditekan semaksimal mungkin.
Pengiriman perdana SF-05 ke Blok Mahakam dilakukan pada Rabu (23/10/2019) dengan disaksikan oleh Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Supply dan Analisis Biaya SKK Migas Widi Santuso, Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra, VP Strategic Marketing Waljiyanto, Direktur Pertamina Hulu Mahakam Eko Agus Sarjono, Pjs GM Refinery Unit (RU) V Balikpapan Yulianto Triwibowo, serta Pjs GM Marketing Operation Region (MOR) VI Balikpapan Muhammad Hariansyah.
“Penggunaan SF-05 ini merupakan sinergi bisnis antara Direktorat Pemasaran Korporat, RU V Balikpapan dan Pertamina Hulu Mahakam (PHM) sebagai pengelola Blok Mahakam serta telah mendapat persetujuan SKK Migas baik secara teknis maupun komersial,” ujar Basuki.
Penggunaan produk SF-05 juga didukung penuh oleh SKK Migas, pada kesempatan yang sama Widi Santuso, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai Analisis Biaya SKK Migas menyampaikan “SKK Migas dan KKKS mendukung program pemerintah dalam penggunaan produk dalam negeri dalam hal ini adalah produk dari Pertamina.
Dikatakan, penggunaan produk dalam negeri diharapkan dapat mendukung kegiatan optimasi produksi di kegiatan hulu migas dan sekaligus menciptakan penghematan biaya operasi dengan tetap melaksanakan kegiatan operasi sesuai dengan kaidah keteknikan yang baik serta aman”.
Lanjut Widi Santuso, “Peningkatan penggunan produk dalam negeri menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional dan juga daerah operasi kegiatan usaha hulu migas. Hasil uji coba produk SF ini diharapkan menunjukkan kinerja yang baik sehingga dapat menjadi pengganti bagi produk sejenis dari luar negeri yang masih digunakan saat ini.
SF-05 merupakan fluida pengeboran berbasis treated-oil (Synthetic oil-based mud) yang digunakan untuk meningkatkan kinerja aktivitas pengeboran minyak di Blok Mahakam. SF-05 telah memenuhi standar kualitas, baik yang ditetapkan SKK Migas maupun PHM.
“SF-05 yang diproduksi RU V Balikpapan telah pula berstandar internasional sehingga beberapa waktu lalu telah diekspor ke Algeria. SF-05 memiliki keunggulan ramah lingkungan karena kandungan aromatik rendah, aman digunakan, menghemat pemakaian aditif lainnya, serta kompatibel dengan berbagai kondisi pengeboran,” ujar Basuki.
Menurut Basuki, SF-05 akan digunakan pada 5 sumur di Blok Mahakam yang dibor pada periode Oktober 2019 hingga Februari 2020. Total kebutuhan SF-05 mencapai 1.500 KL, yang akan dikirimkan dalam tiga tahap: 700 KL pada tahap perdana, kemudian 400 KL pada pertengahan November 2019, dan terakhir sebanyak 400 KL pada Desember 2019.
“Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk SF-05 mencapai 57 persen dan telah memenuhi ketentuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2013 tentang penggunaan produk dalam negeri pada kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, sinergi perusahaan, dan anak perusahaan,” imbuh Basuki.
“SF-05 juga telah mendapatkan hak paten dan telah dilakukan assessment berbasis ISO 9001 QMS Surveilance oleh salah satu Mud Service dengan hasil Level A Well-Developed QMS,” pungkas Basuki.
Tekan Impor Migas
Sementara, Bayu Murbandono selaku Manajer Senior Kapasitas Nasional SKK Migas menegaskan “SKK Migas senantiasa melakukan sinergi stratejik dengan KKKS, BUMN/BUMD, industri penunjang hulu migas, kementerian/lembaga dan lembaga penelitian dan riset teknologi untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri untuk mampu menggantikan produk luar negeri (substitusi).”
PHM diharapkan akan menurunkan penggunaan oil base mud impor selama masa kontrak 2 tahun sebagai wujud nyata dukungan terhadap produk dalam negeri yang memiliki kualitas sesuai standar internasional. Selanjutnya Bayu Murbandono memastikan bahwa terhadap keberhasilan uji coba ini SKK Migas akan mengimplementasikan kepada KKKS lain yang masih menggunakan produk impor.(helmi)