Teknisi Indonesia Ambil Alih Seluruh Penanganan Operasiknal Kereta Cepat dari Tiongkok
Rabu, 16 April 2025, 20:54 WIB
BISNISNEWS.id - Onboard Mechanic (OBM) kereta cepat Whoosh, yang sejak awal beroperasi ditangani mekanik Tiongkok, kini sepenuhnya telah diambil alih tenaga kerja Indonesia.
Pengambil alihan OBM, oleh 21 teknisi lokal tersebut dilakukan melalui serangkaian tahapan, dimulai dengan pelatihan teori High Speed Railway dan pelatihan teori dari perusahaan pabrikan kereta cepat hingga pelatihan regulasi keselamatan di Southwest Jiaotong University (SWJTU), Tiongkok.
Setelah serangkaian proses pelatihan teori selesai, peserta mengikuti proses On Job Training sebagai Depot Mechanic untuk perawatan Level 1 dan Level 2 dan dilanjutkan dengan pelatihan yang lebih spesifik untuk penugasan secara khusus sebagai teknisi yang ikut pada perjalanan Whoosh bersama para expert dari China Railway Beijing.
Onboard Mechanic merupakan bagian dari penting kru operasional kereta cepat yang memiliki tanggung jawab strategis dalam menjamin pengoperasian Electric Multiple Unit (EMU) yang aman dan andal.
Seluruh tenaga mekanik Indonesia yang menangani kereta cepat tersebut telah memiliki sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Dirjenka).
Di atas lintasan yang dilalui Whoosh hingga kecepatan 350 km/jam, OBM menjadi garda depan dalam menangani kondisi teknis sarana selama perjalanan, termasuk respons tanggap darurat dan perbaikan ringan apabila terjadi gangguan.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menjelaskan bahwa keberhasilan pengalihan tugas OBM kepada tenaga kerja Indonesia tidak terlepas dari proses transfer pengetahuan atau transfer knowledge yang sistematis dan disiplin.
“Proses pelatihan Onboard Mechanic berlangsung sejak akhir Februari 2023 hingga Maret 2025 dengan pendekatan berjenjang yang ketat. SDM yang berhasil menyelesaikan seluruh tahapan pelatihan adalah mereka yang memiliki kapabilitas teknis dan mental yang telah teruji, sehingga layak dipercaya mengawal operasional Whoosh secara mandiri,” ujar Eva.
Peserta pelatihan Onboard Mechanic merupakan sarjana muda (D3) dengan latar pendidikan transportasi dan perkeretaapian, seperti Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) dan Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun. Sebagian lainnya merupakan personel berpengalaman yang diperbantukan dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Tugas Onboard Mechanic sangat kompleks dan menuntut ketelitian tinggi. Mereka bertanggung jawab memantau kondisi teknis EMU selama perjalanan, memeriksa sistem pengoperasian melalui panel informasi, dan melakukan pengecekan komponen teknis seperti bogie, AC, kontrol temperatur, serta sistem pintu otomatis. OBM juga menjalankan pemeriksaan teknis di stasiun keberangkatan, stasiun perputaran, hingga stasiun tujuan.
"Onboard Mechanic juga turut mengoperasikan sistem informasi penumpang (PIS), mengelola peralatan interior, serta memastikan seluruh fasilitas dan suku cadang dalam kondisi optimal. Mereka juga bekerja sama erat dengan Train Conductor untuk menangani kendala layanan non-teknis serta menyusun laporan operasional harian. Peran yang dilakukan sangat penting pada perjalanan Whoosh,” lanjut Eva. (Syam)