Tingkat Kualitas Penelitian, Balitbang Teken LoI Dengan IMSO London

Kapuslibat Laut dan LLSP Capt. Sahattua P.Simatupang (kanan) usai teken LoI dengan IMSO disaksikan Kabalitbang Suhardjo di Jakarta (dok-litb)

BisnisNews.id -- Badan Litbang (Balitbang) Kementerian Perhubungan menandatangani Letter Of Intent (LOI) yang diwakili Kepala Puslitbang Transportasi Laut, SDP Balitbanghub,  Capt Sahattua P.Simatupang,MM,MH  dengan International Mobile Satelite Organisation (IMSO), London. Dari pihak IMSO  diwakili Capt Moin Ahmed, Director General.

"Penandatanganan LoI ini disaksikan Kabadan Litbang Perhubungan Sugihardjo. Acara digelar disela-sela FGD di Hotel Aryaduta Jakarta," sebut @sahattuasimatupang. 

LoI tersebut dimaksudakn untuk meningkatkan hasil penelitian khususnya di Puslibang Transportasi Laut dan LLSP. Selain itu juga pemanfaatkan fasilitas dan kerja sama yang lebih baik di bidang penelitian dan pengembangan transportasi di Tanah AIr. 

Sebelumnya, Balitbang Kemenhub menyelenggarakan International Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Early Warning System (Sistem Peringatan Dini) Dalam Rangka Mendukung Keselamatan Transportasi.

Dalam FGD ini, Balitbang khususnya Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau dan Penyeberangan menghadirkan narasumber dari London. Beliau adalah Capt. Moin Ahmed selaku Director General of International Mobile Satellite Organisation (IMSO). 

Capt. Moin menyampaikan materi terkait Kebutuhan Fasilitas Early Warning System (EWS) dalam Mendukung Keselamatan Transportasi sebut @balitbanghub.

Hadir pula Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Mata Garuda yang merupakan pemenang Start Up Competition Kementerian Perhubungan Tahun 2018 turut serta menjadi pembicara pada FGD kali ini.

Dari FGD ini diharapkan BMKG dapat berintegrasi dengan IMSO untuk menciptakan sistem peringatan dini dalam memberikan informasi awal sebagai peringatan terhadap adanya bahaya bencana alam. 

Selain itu juga peluang pemanfaatan kapal negara dan kapal niaga sebagai receiver pancaran sinyal sensor dasar laut apabila ada geseran atau ledakan vulkano yang berpotensi tsunami.(nda/helmi)