Tingkatkan Kapasitas Personel Navigasi Penerbangan, Digelar FGD di Makassar
Senin, 02 Desember 2019, 13:37 WIBBisnisNews.id -- Kementerian Perhubungan Cq Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) Implementasi ADS yang berlangsung di Swiss – Belhotel Makassar, kemarin. FGD itu guna mendukung kelancaran operasional penerbangan yang mengedepankan keselamatan, keamanan, kenyamanan penerbangan di Indonesia.
Lebih lanjut disebutkan, tujuan FGD adalah menyiapkan personel yang berkompeten dalam mengoperasikan dan merawat peralatan navigasi penerbangan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara melalui Direktur Navigasi Penerbangan, Asri Santosa menyampaikan bahwa Ditjen Hubud saat ini fokus dalam menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dibidangnya sebagai bentuk dukungan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai kunci Indonesia maju dan unggul.
Asri menambahkan Ditjen Hubud saat ini dengan peningkatan dan penyiapan SDM penerbangan sejak dini melalui bidang pendidikan khususnya di wilayah Timur Indonesia, seperti bagian Air Traffic Controllers (ATC), teknisi penerbangan, inspektur penerbangan dan lainnya.
Teknologi penerbangan telah berkembang sangat pesat, salah satunya dibidang aeronautical surveillance yaitu teknologi Automatic Dependent Surveillance - Broadcast (ADS-B) yang saat ini sudah di Implementasikan diruang udara Indonesia.
Dikatakan, Indonesia telah membangun infrastruktur untuk meningkatkan keselamatan penerbangan yang salah satunya adalah pengoperasian peralatan ADS-B di 30 lokasi dan pada tahun 2020 akan bertambah lagi sebanyak 18 lokasi.
“FGD ini sangat bermanfaat bagi personel penerbangan untuk berbagi pengalaman terkait dengan Implementasi ADS-B yang saat ini telah diterapkan di Indonesia. Untuk itu kiranya semua peserta perwakilan dari Regulator dan Operator termasuk dunia Pendidikan dapat mendukung dan menyiapkan infrastrukturnya sebagai bahan ajar praktek,” harap Asri.
Untuk diketahui, peralatan ADS-B secara nyata telah memberikan manfaat bagi penerbangan sipil di Indonesia, yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan keselamatan penerbangan
2. Meningkatkan kapasitas ruang udara.
3. Meningkatkan efisiensi penerbangan pesawat
4. Meningkatkan akurasi pendeteksian posisi pesawat terbang
5. Menurunkan biaya infrastruktur dan perawatan peralatan surveillance penerbangan
6. Membackup peralatan Radar saat dilakukan perawatan rutin.
Sejak tanggal 20 Juli 2017, Indonesia mengimplementasikan ADS-B untuk memberikan pelayanan ATS Separation setara dengan pelayanan Radar pada ketinggian FL245-FL600. Implementasi ADS-B untuk ATS Separation akan terus diperluas dan ditingkatkan.
Direncanakan mulai tahun 2020, ADS-B akan digunakan untuk ATS Separation pada beberapa ruang udara kelas A, B, C, D,E, dan G mulai surface sampai dengan ketinggian FL600. Peralatan ADS-B yang dioperasikan oleh Perum LPPNPI telah memiliki kemampuan memproses sinyal ADS-B dari pesawat dengan standar terbaru DO260B.
Dengan adanya implementasi ADS-B, Indonesia dapat turut berperan meningkatkan keselamatan penerbangan sipil pada skala Regional maupun Internasional melalui program ADS-B Data Sharing yang direkomendasikan oleh ICAO.(nda/helmi)