Trump : Rusia Dan China Rival Terkuat AS
Selasa, 19 Desember 2017, 12:06 WIBBisnisnews.id - Presiden Donald Trump meluncurkan dokumen Strategi Keamanan Nasional pertamanya pada hari Senin 18 Desember.
Walau teks tersebut mempermalukan Rusia dan China sebagai "kekuatan revisionis" yang dianggap bertekad menggulingkan kepentingan Amerika, Trump tetap memuji kerja sama kontra terorisme baru-baru ini antara Moskow dan Washington.
Trump mengklaim bahwa kerjasama CIA baru-baru ini mengenai serangan teror ke katedral di kota kelahiran Vladimir Putin, Saint Petersburg telah mencegah kematian ribuan orang.
"Mereka dapat menangkap teroris ini sebelum kejadian tanpa kehilangan nyawa dan itu adalah hal yang hebat, dan bagaimana seharusnya bekerja," kata Trump sambil menawarkan Rusia prospek hubungan yang lebih baik.
Teks tersebut menggunakan bahasa sangat menggigit yang membingkai Beijing dan Moskow sebagai pesaing global.
"China dan Rusia menantang kekuatan, pengaruh, dan kepentingan Amerika, mencoba mengikis keamanan dan kemakmuran Amerika," kata dokumen tersebut.
Isi dokumen memperingatkan bahwa "Rusia bertujuan untuk melemahkan pengaruh AS di dunia dan memisahkan kita dari sekutu dan mitra, sementara senjata nuklir Rusia dianggap ancaman eksistensial paling signifikan ke Amerika Serikat."
Juga menuduh China berusaha menggantikan Amerika Serikat di Asia, sekaligus mencatat sejumlah keluhan AS, dari defisit, pencurian data, hingga penyebaran sistem otoriter.
"Bertentangan dengan harapan kami, China memperluas kekuasaannya dengan mengorbankan kedaulatan orang lain," katanya seperti dikutip dari AFP. (marloft)