Tweet Anti-Muslim, Inggris Turun Tangan Terhadap AS
Kamis, 30 November 2017, 20:52 WIBBisnisnews.id - Pemerintah Inggris meminta Kamis 30 November untuk mengurangi kontroversi dengan Presiden AS Donald Trump setelah dia mengecam Perdana Menteri Theresa May yang telah menegurnya atas tweet anti-Muslim.
Dalam pertengkaran profil tingkat tinggi dengan salah satu rekan terdekatnya, Trump menyarankan agar May fokus membela Inggris daripada mengkritiknya setelah dia melakukan retweet video anti-Muslim dari kelompok sayap kanan Inggris.
"@Theresa_May, jangan fokus pada saya, fokus pada Terorisme Radikal Islam yang sedang berlangsung di Inggris Raya. Kami baik-baik saja!" tweet Trump pada Rabu malam.
Juru bicara May sebelumnya telah mengutuk keputusan Trump yang me-retweet video wakil pemimpin Britain First, dan sejumlah anggota parlemen meminta pemerintah Inggris membatalkan rencana Trump untuk melakukan kunjungan kenegaraan.
Dalam pernyataan darurat di House of Commons pada hari Kamis 30 November, Menteri Dalam Negeri Amber Rudd mengatakan bahwa Britain First adalah organisasi ekstremis yang menggunakan narasi kebencian untuk memicu ketegangan masyarakat.
Walau Trump telah keliru dalam mempromosikan kelompok tersebut, dia mendesak anggota parlemen untuk melihat gambaran yang lebih luas, dengan mengatakan bahwa kerja sama intelijen Inggris yang erat dengan Amerika Serikat tidak diragukan lagi telah menyelamatkan nyawa orang Inggris.
Juru bicara May juga menekankan bahwa Amerika Serikat adalah sekutu terdekat dan paling terpercaya, "Kami terus bekerja sama dalam berbagai isu penting".
Namun, dia menolak kritik Trump terhadap May, mengatakan bahwa sebagai perdana menteri dan mantan menteri dalam negeri, dia sepenuhnya fokus untuk menangani ekstremisme. (marloft)