Warga Bentrok Dengan Polisi, Mantan Pemimpin Peru Mohon Pengampunan
Selasa, 26 Desember 2017, 21:34 WIBBisnisnews.id - Mantan pemimpin Peru yang sakit, Alberto Fujimori pada hari Selasa 26 Desember meminta pengampunan kepada publik, dua hari setelah ia menerima pengampunan presiden yang memicu protes warga.
"Saya sadar bahwa hasil pemerintahan saya diterima dengan baik di satu sisi, tapi saya akui bahwa saya telah mengecewakan rekan senegara lainnya, dan saya meminta mereka untuk memaafkan saya sepenuh hati," kata Fujimori dalam video Facebook yang direkam dari kasur rumah sakit.
Pria berusia 79 tahun itu telah menjalani hukuman 25 tahun karena korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan pada masa jabatannya dari tahun 1990 sampai 2000.
Dia dipindahkan dari penjara ke rumah sakit pada hari Sabtu setelah menderita tekanan darah rendah dan detak jantung yang tidak teratur.
Presiden Pedro Pablo Kuczynski memerintahkan pengampunan Fujimori dan tujuh tahanan lainnya pada hari Minggu (24/12) karena alasan kemanusiaan, menempatkan dirinya di tengah krisis politik beberapa hari setelah dia menghindari pemakzulan.
Pada hari Senin 25 Desember, polisi Peru menembakkan gas air mata dan bentrok dengan demonstran yang melawan pengampunan tersebut.
Mereka menyerukan kepergian Kuczynski, dimana ia membela keputusannya dalam pesan televisi untuk negara tersebut.
"Saya yakin bahwa kita yang merasa demokratis seharusnya tidak mengizinkan Alberto Fujimori meninggal di penjara, karena keadilan bukanlah balas dendam," kata Kuczynski dalam pidatonya Senin malam (25/12).
"Ini tentang kesehatan dan kemungkinan kehidupan mantan presiden Peru yang setelah melakukan ekses dan kesalahan berat, dijatuhi hukuman dan telah selesai 12 tahun di penjara," katanya.
Kuczynski sebelumnya mengatakan bahwa keputusannya untuk memberikan pengampunan tersebut mengandalkan evaluasi medis bahwa Fujimori menderita penyakit progresif dan tidak dapat disembuhkan dan bahwa kondisi di penjara merupakan risiko serius bagi hidupnya.
Tapi langkah itu terjadi setelah putra Fujimori, Kenji, mengeluarkan suara dari parlemen pada Kamis (21/12) yang mencela Kuczynski karena dicurigai melakukan korupsi, sehingga menimbulkan spekulasi bahwa pengampunan itu bersifat politis. (marloft)