Wisata Indonesia Lebih Unggul dari Negara-Negara ASEAN
Kamis, 28 Desember 2017, 13:19 WIBBisnisnews.id - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memproyeksikan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Indonesia sepanjang Januari hingga Desember 2017 mencapai 14 juta atau tumbuh 24 persen.
"Angka ini telah menempatkan Indonesia dalam 20 besar negara-negara ASEAN dengan pertumbuhan pariwisata tertinggi," jelas Arief, Kamis(28/12/2017).
Saat ini pariwisata Indonesia masih lebih unggul dari negara tetangga, seperti Malaysia yang hanya mencatatkan pertumbuhan sektor pariwisata 0,87 persen selama Januari-Mei 2017. Pertumbuhan pariwisata Indonesia juga masih lebih tinggi dibandingkan Singapura yang hanya tumbuh 3,83 persn pada Januari-Juli dan Thailand dengan pertumbuhan wisata 6,69 persen sepanjang Januari-Oktober.
"Pertumbuhan pariwisata Indonesia sebesar 24%, jauh di atas pertumbuhan pariwisata regional ASEAN, tujuh persen, dan pariwisata dunia 6,4 persen. Ini menguatkan keyakinan kita untuk meraih target pada 2018 sebesar 17 juta wisman," jelasnya.
Karena itu, Arief berharap kondisi Bali segera pulih kembali mengingat Great Bali merupakan penarik wisman terbesar dengan kontribusi 40 pesen terhadap pariwisata nasional.
Data sementara kunjungan wisatawan mancanegara periode Januari hingga Oktober 2017 secara kumulatif sebanyak 11.6 juta wisman, naik 24 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 sebanyak 9.403.614 wisman. Sebelumnya, pemerintah menargetkan mampu menjaring 15 juta wisman sepanjang tahun ini.
Mengenai pergerakan wisatawan nusantara (wisnus), Arief mengatakan, perkiraan pada Oktober tercatat ada 25 juta kunjungan wisnus dengan pengeluaran mencapai Rp 22,92 triliun. Selama Januari-Oktober 2017, ada 252.569.465 kunjungan wisnus dengan pengeluaran sebesar Rp 230,91 triliun.
Capaian kunjungan wisnus selama Januari-Oktober 2017 lebih tinggi 14 persen dibandingkan target yang ditetapkan sebesar 221,5 juta wisnus.
Pada November target pergerakan wisnus 19,5 juta dan Desember 2017 sebesar 24 juta, sedangkan angka prognosis wisnus pada bulan sebelumnya antara 20 juta hingga 27 juta.(Rayza)