World Bank dan AFD Kucurkan Rp 3,7 T Untuk Pengembangan Transportasi Massal di Indonesia
Kamis, 18 September 2025, 14:46 WIB
BISNISNEWS.id - World Bank dan Agence Francaise de Developpment (AFD) lanjutkab dukungan pendanaan proyek transportasi massal di Indonesia (Mass Transit Project ) pada seluruh kota besar di Indonesia.
Total dukungan dana senilai Rp 3,7 triliun tersebut merupakan bagian dari rangkaian oengembangan yang t berlangsung selama periode 2022 hingga 2027.
Kota-kota tang menjadi prioritas pengembangan proyek angkutan massal ialah, Medan, Binjai, Deli Serdang dan Cekungan Bandung.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat yang juga Ketua Steering Committee Meeting Indonesia Mass Transit Project, Aan Suhanan menhatakan konutmennya untuk menyelesaikan proyek tersebut tepat waktu.
" Sebagai Ketua Steering Committee, saya berharap kita dapat menyelesaikannya tepat waktu. Tentu perlu kolaborasi antara seluruh pihak baik pemerintah pusat, daerah, dan semua stakeholders_yang berperan," ungkap Dirjen Aan, dalam sambutannya pada kegiatan Steering Committee Meeting Indonesia Mass Transit Project di Kantor Pusat Kemenhub, Kamis (18/9/2025).
Project sebesar 3,7 triliun ini, lanjutnya, dihadirkan dengan latar belakang yang kuat yakni masih tingginya biaya transportasi di Indonesia yang menggerus hingga 30-40 persen pendapatan masyarakat.
"Tingginya biaya transportasi itu salah satunya dikarenakan belum terintegrasinya sistem transportasi kita. Maka, dengan adanya angkutan umum yang memadai dan terjangkau diharapkan bisa mengurangi biaya transportasi," ungkapnya.
Saat ini, ungkapnya, sektor transportasi mengambil sekitar 90 persen subsidi Bahan Bakar Minyak yang mencapai sekitar Rp 300 triliun per tahun. Kemudian, kerugian negara akibat kemacetan lalu lintas juga bisa mencapai 71 triliun per tahun.
"Sebagai project awal, akan dilakukan di Mebidang (Medan, Binjai, Deli Serdang) dan Cekungan Bandung karena dinilai sebagai salah dua kota termacet di Indonesia. Dengan adanya angkutan umum massal perkotaan yang ramah lingkungan dan modern nantinya, diharapkan dapat mengubah pola pergerakan masyarakat sehingga bisa beralih ke angkutan umum," ujarnya.
Ia mengatakan dalam pengerjaan project ini tentu ada tantangan-tantangan yang harus diselesaikan bersama. Melalui kegiatan ini, diharapkan menjadi wadah bagi Steering Committee untuk dapat bersungguh-sungguh menyelesaikannya.
Ketua Project Management Unit Mastran Project, Ahmad Yani, menyebut program BRT di Mebidang akan melayani 14 rute dengan 527 unit bus dan 32 halte (on coridor) & 696 halte (off coridor).
Sementara, untuk kawasan metropolitan Bandung akan melayani 21 rute dengan 579 unit bus dan 34 halte (on coridor) & 768 halte (off coridor).
"Dalam pekerjaan ini, masing - masing pemerintah pusat dan daerah memiliki tanggung jawab. Untuk pemerintah pusat bertanggung jawab pada pekerjaan konstruksi pembangunan infrastruktur BRT untuk menjamin integrasi BRT dengan jaringan transportasi eksisting serta Pemasangan dan operasional Intelligent Transportation System (ITS)/Sistem Transportasi Cerdas," papar Yani.
Untuk pemerintah daerah, tuturnya, memiliki tanggung jawab untuk melakukan subkomponen pengadaan, operasional, dan pemeliharaan armada, termasuk operator, kemudian penyiapan lahan dan perizinan, serta mitigasi sosial dan lingkungan.
"Progres hingga saat ini untuk Mebidang, 2 paket (halte on corridor dan jalur on corridor) sedang dalam proses evaluasi Pokja, Paket Depo Mebidang sedang dalam proses pemasukan penawaran, serta Paket off corridor Mebidang sedang dalam proses lelang ulang," tambahnya.
Di sisi lain, untuk Cekungan Bandung, progresnya 3 paket (2 paket depo dan paket jalur off corridor) sudah mendapatkan No Objection Letter untuk dokumen lelang dari World Bank. Kemudian, 2 paket (jalur on corridor dan halte on corridor) masih menunggu persetujuan procurement plan dari World Bank.
Pihaknya berharap program ini dapat berjalan dengan lancar dan seluruh anggota Steering Committee yang hadir pada kegiatan ini dapat turut serta berkoordinasi dan berkolaborasi demi menyukseskan Pembangunan Angkutan Umum Massal Perkotaan percontohan di Mebidang dan Cekungan Bandung. (Syam)