Yaman Ancam Serang Bandara Saudi Dan UAE
Selasa, 07 November 2017, 22:19 WIBBisnisnews.id - Pemberontak Syiah di Yaman mengancam pada hari Selasa 7 November untuk menyerang pelabuhan dan bandara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Ancaman tersebut terjadi beberapa jam setelah putra mahkota kuat Arab Saudi menuduh Iran melakukan agresi militer langsung melalui dukungannya untuk pemberontak, klaim yang ditolak Teheran karena bertentangan dengan kenyataan.
Ketegangan yang melonjak antara produsen minyak utama membuat perdagangan minyak mentah mendekati level tertinggi pada hari Selasa dan menakuti pasar Teluk.
"Semua bandara, pelabuhan, penyeberangan perbatasan dan wilayah yang penting bagi Arab Saudi dan UEA akan menjadi target langsung senjata kami dan merupakan hak yang sah," kantor politik pemberontak mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Kami tidak akan diam dengan tenang. Kami akan mencari cara yang lebih radikal untuk mencegah blokade dan semua tindakan yang ditujukan atas kelaparan dan mempermalukan orang-orang Yaman."
Arab Saudi dan UEA adalah dua kekuatan utama dalam sebuah koalisi yang telah memerangi pemberontak Yaman sejak tahun 2015 untuk mendukung pemerintah yang diakui secara internasional.
Sejak serangan rudal hari Sabtu (4/11/2017), koalisi tersebut telah memperketat blokade daerah pemberontak di Yaman, bahkan menghalangi pasokan bantuan yang diawasi PBB.
Koalisi tersebut mengatakan bahwa prosedur inspeksi ditujukan untuk mencegah kemungkinan penyelundupan rudal dan peralatan militer kepada pemberontak. (marloft)