AS dan China Sudah Temukan Vaksin Virus Covid-19?
Kamis, 19 Maret 2020, 17:21 WIBBisnisNews.Id - Kecemasan masyarakat dunia akan virus corona atau Covid-19 segera berakhir. Kabar gembira datang dari Amerika Serikat dan China.
Kabarnya sejumlah peneliti di dua negara adidaya ekonomi itu mengklaim telah menemukan vaksin virus Corona. Negeri Paman Sam, misalnya, telah menguji coba kandidat vaksin itu kepada seorang relawan dengan takaran atau dosis tertentu. Bagaimana hasilnya apakah ampuh terhadap Covid-19?
Sebuah televisi nasional mewartakan, bahwa Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi telah mengembangkan vaksin dengan kode MNRA-1273. Vaksin itu ternyata tak mengandung virus corona. Vaksin dibuat untuk melihat efek sampingnya dan melihat apakah dapat meningkatkan sistem kekebalan pada tubuh manusia. Sebelumnya kandidat vaksin ini diuji coba pada hewan (tikus).
Menurut Direktur Kesehatan Nasional Amerika Serikat, Dr Anthony Fauci, tes vaksin tersebut akan dilakukan selama 12-18 bulan. Setelah tenggat waktu tersebut baru dapat digunakan secara umum jika tes awal berjalan baik.
Berbeda dengan kabar dari Amerika Serikat, Konsulat Jenderal China untuk Bali, Guo Haodong, memastikan pemerintah China telah melakukan uji coba vaksin pada manusia. Meski begitu, ia tak memastikan kapan pemerintah China akan mendistribusikan vaksin tersebut.
"Jika sudah selesai bisa secepatnya didistribusikan dan bisa cepat meredakan wabah ini. Kami sangat percaya bahwa ke depan kita bisa kendalikan virus corona ini," ujar Guo Haodong usai bertemu Gubernur Bali Wayan Koster, Rabu (18/3/2020).
Duta Besar China untuk Riyadh, Chen Weiqing juga mengklaim Akademi Epidemiologi sudah menemukan vaksin Covid-19. Vaksin itu, kata Chen telah melalui penelitian klinis dan sesuai standar kualitas internasional. Tapi masih memerlukan uji coba terhadap manusia.
Sementara itu, dalam laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diketahui memang ada draf kandidat vaksin Covid-19 per 13 Maret 2020. WHO menampilkan terdapat 41 kandidat vaksin.
WHO juga menyusun kolom platform, tipe kandidat vaksin, pengembangnya, hingga tahapan klinis yang telah dilalui vaksin tersebut. (YHT)