Dihadiri 15 Negara, AirNav Indonesia Tuan Rumah Forum Navigasi Penerbangan Asia Pasifik
Senin, 02 Juni 2025, 20:22 WIB
BISNISNEWS.id -Masa depan navigasi penerbangan di kawasan Asia Pasifik, menjadi bahasan strategis para delegasi negara-negara anggota ICAO Asia/Pacific Airport and Airspace Capacity Assessment Workshop, di Yogyakarta, Senin (2/6/2025).
AirNav Indonesia menjadi tuan rumah pada forum bergengsi yang diselenggarakan bersama ICAO dan Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat, berlangsung pada 2–5 Juni 2025 di Hotel Tentrem Yogyakarta.
Workshop ini mempertemukan 103 peserta dari 15 negara dan enam organisasi internasional, terdiri dari regulator penerbangan sipil, penyedia layanan navigasi udara (Air Navigation Service Provider/ANSP), maskapai, dan lembaga internasional.
Dari Indonesia, 18 orang delegasi AirNav turut aktif berpartisipasi dalam diskusi teknis dan perumusan kebijakan bersama.
Salah satu fokus dalam kegiatan workshop ini adalah menjawab tantangan ruang udara yang semakin padat. Pesatnya pertumbuhan lalu lintas udara, kebutuhan akan efisiensi rute, serta standar keselamatan internasional menjadi latar belakang penting forum ini.
Direktur Utama AirNav Indonesia, Avirianto Suratno mengatakan, forum ini adalah langkah nyata Indonesia dalam memajukan sistem navigasi penerbangan yang mengandalkan data, teknologi mutakhir, dan kerja sama antarnegara.
Dihadapan para delegasi, Avirianto menegaskan, ketersediaan ruang udara yang aman dan efisien tidak bisa ditunda lagi, apalagi di tengah tren trafik yang terus meningkat.
“Forum ini menjadi bukti nyata peran Indonesia dalam mendorong navigasi penerbangan berbasis data, teknologi, dan kolaborasi antarnegara di tengah meningkatnya kebutuhan ruang udara yang efisien dan aman” tambah Avi.
Selama empat hari, peserta workshop akan membahas berbagai aspek penting, antara lain:
- Penilaian kapasitas bandara dan ruang udara secara berbasis data (data-driven airport &
-Teknik pengelolaan lalu lintas udara berbasis kolaborasi regional melalui Air Traffic Flow Management (ATFM);
- Penyusunan pedoman kapasitas regional sebagai acuan bersama negara-negara Asia Pasifik;
-Pemenuhan target audit keselamatan penerbangan ICAO melalui Universal Safety Oversight Audit Programme (USOAP);
-Harmonisasi teknologi dan prosedur navigasi udara di kawasan dengan mempertimbangkan tantangan geografis dan operasional masing-masing negara.
"Forum ini bertujuan menyamakan pemahaman teknis antarnegara dan memperkuat sinergi dalam menghadapi tantangan kapasitas ruang udara yang semakin kompleks" imbuh Avi. . (Syam)